Cagub Sultan Husain: Saya Butuh Orang Sula untuk Selamatkan Maluku Utara
Kampanye pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) Sultan Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan (HAS) di Kabupaten Kepulauan Sula dipenuhi massa yang membeludak. Kampanye cagub nomor urut 1, itu dipusatkan di Desa Fogi, Kecamatan Sanana.
Presidium Canga Muda Muzril Musa menjelaskan ada lima alasan kenapa Sultan Husain cocok dipilih menjadi Gubernur Malut. Alasan pertama, menurut Muzril, Malut tak kunjung maju lantaran selama ini salah memilih pemimpin.
"Selama ini kita pilih pemimpin yang mengutamakan keluarganya, kelompoknya, tapi tidak mengutamakan kepentingan rakyat," ujar Muzril, Selasa (5/11/2024).
Alasan kedua, kata Muzril, untuk mengangkat harkat dan martabat sebagai daerah yang dikenal sebagai Jaziratul Mulk. “Negeri ini ada tuan tanahnya, coba kita serahkan kepada tuan tanahnya untuk memimpin negeri ini. Saya ajak kita semua menjaga harkat dan martabat negeri ini agar terhindar dari musibah," sambung dia.
Kapolres Boyolali AKBP M. Yoga Meninggal Dunia, Akpol Batalyon Tantya Sudhirajati 2003 Berduka
Alasan ketiga, Husain Sjah sebagai seorang Sultan sudah dididik untuk memimpin sejak kecil dalam keluarganya. Karena itu tidak salah jika kita menjadikan Sultan gubernur karena kemampuan memimpinnya.
"Lalu memiliki integritas dan pengetahuan agama yang tinggi. Terakhir adalah memiliki toleransi tinggi. Sultan memiliki toleransi tinggi, karena itu merupakan adat dalam kesultanan," paparnya.
Calon Gubernur Maluku Utara Sultan Husain Alting Sjah menyatakan tak pernah berhenti mengingatkan wakilnya Asrul Rasyid Ichsan untuk memimpin dengan adab. Termasuk menempatkan diri sebagai pelayan, sebab rakyat adalah tuan. "Jadi kalau ada pemimpin bikin diri tuan, maka dia tidak pantas jadi pemimpin," tegas Sultan.
Selain itu, anak istrinya dan Asrul dilarang ikut campur pemerintahan atau main proyek dalam pemerintahan Provinsi Malut. Sultan mengingatkan peran orang Sula yang besar dalam Kesultanan. Kesultanan Tidore dan Ternate membutuhkan orang-orang hebat asal Sula untuk mengusir penjajah.
"Saya sudah bilang ke istri sejak awal bahwa menjadi pemimpin itu menderita. Jadi jangan bayangkan menjadi istri gubernur lalu hidup senang-senang. Istri dan anak yang ikut campur urusan pemerintahan akan membawa kesengsaraan bagi suami dan ayah. Hari ini saya butuh tangan orang Sula untuk bersama-sama menyelamatkan Maluku Utara," ucapnya.