Trump Menang Pilpres AS, Rupiah Hari Ini Merana di Rp15.832/USD
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup melemah 84 poin atau 0,53 ke level Rp15.832/USD setelah sebelumnya sempat naik tipis menjadi Rp15.748 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah berdasarkan sentimen eksternal adalah pasar bersiap untuk masa jabatan kedua Donald Trump yang mengungguli Kamala Haris dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 dan berpotensi mempertahankan suku bunga tetap tinggi dan dolar tetap kuat di tahun-tahun mendatang serta kembali melonjaknya imbal hasil Treasury.
"Penghitungan suara awal menunjukkan Trump unggul dengan 230 suara elektoral, sementara Harris unggul di 192 suara. Associated Press juga menyatakan bahwa Trump telah memenangkan North Carolina, negara bagian medan pertempuran utama, dan unggul di negara bagian lain yang menjadi penentu, termasuk Arizona, Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (6/11/2024).
Kisah 0,036 Detik yang Berharga untuk Marc Marquez, Hampir Kehilangan Podium di MotoGP Jepang 2024!
Pelemahan kurs rupiah terhadap USD juga pada data JISDOR BI (Bank Indonesia), dimana pada hari ini makin terpuruk di posisi Rp15.840/USD. Kejatuhan rupiah meneruskan tren pelemahan pada sesi sebelumnya yakni Rp15.766 per USD.
Trump secara luas diperkirakan akan memberlakukan lebih banyak kebijakan inflasi, mengingat pendiriannya tentang perdagangan proteksionis dan imigrasi. Skenario seperti itu diperkirakan akan membuat suku bunga relatif lebih tinggi dalam jangka panjang.
Selain itu fokus minggu ini juga tertuju pada pertemuan Federal Reserve (bank sentral AS), di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Selain itu, prospek kemenangan Trump menghadirkan lebih banyak tekanan ekonomi pada China. Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif perdagangan yang tinggi pada Tiongkok, yang menandakan lebih banyak tekanan ekonomi pada negara itu saat bergulat dengan deflasi yang terus-menerus dan penurunan pasar properti yang berkepanjangan.
Fokus minggu ini juga tertuju pada pertemuan Kongres Rakyat Nasional Tiongkok, yang diharapkan akan menghasilkan lebih banyak petunjuk mengenai rencana Beijing untuk stimulus fiskal.
Dari sentimen internal, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 melandai. Melemahnya pertumbuhan ini tak lepas dari melandianya konsumsi rumah tangga Indonesia. Hal ini menjadi permulaan yang kurang baik bagi Presiden Prabowo Subianto di awal masa pemerintahannya.
Terlebih, konsumsi adalah mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melandainya konsumsi rumah tangga ini bukan tanpa alasan. Ada enam sub sektor penopang konsumsi rumah tangga yang melandai yakni Restoran dan Hotel, Transportasi dan Komunikasi, serta Perumahan dan Perlengkapan Rumah Tangga. Sementara sisanya tampak mengalami kenaikan.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.820 - Rp15.920 per dolar AS.