7 Nama Pasukan Iblis: Al-A'war Bertugas Menaikkan Syahwat Manusia
SETIDAKNYA ada 7 nama pasukan iblis yang bisa dikenali. Menurut Imam Mujahid, mereka ini bekerja sesuai bidangnya masing-masing untuk mengganggu manusia. Lalu bagaimana cara menghadapi sang penggoda ini?
Misi utama iblis adalah menyeret manusia ke lembah nista. Berbagai upaya dilakukan iblis agar manusia mengikuti perintahnya, baik dari arah depan, belakang, kanan dan kiri.
Imam Mujahid sebagaimana dikutip Syekh Abdurrauf al-Manawi juga imam Asy-Syibli, di dalam kitab Akam al-Marjan fi Ahkam al-Jan menyebutkan, bahwa Iblis memiliki keturunan dan pasukan, mereka bekerja sesuai bidangnya masing-masing untuk mengganggu manusia.
Prof Dr Quraish Shihab di dalam bukunya "Yang Jenaka dari Qurasih Shihab" juga mengutip hal yang sama, menyebut setidaknya ada 7 nama pasukan iblis yang bisa dikenali.
Mereka adalah Al-Syabru, Al-A'war, Al-Sauth, Al-Dasim, Al-Zalanbur, Al-Walhan, dan Al-Khanzab.
Al-Syabru, anak cucu iblis ini selalu berurusan dengan segala bentuk cobaan yang menimpa manusia. Setiap manusia mendapatkan cobaan akan dibuatnya galau dan tidak sabar menerimanya.
"Segala ekspresi berlebih di kala mengalami musibah seperti menangis histeris, depresi, mengamuk dan tradisi Jahiliah lainnya berhubungan dengan pengaruh al-Syabru."
Selanjutnya Al-A'war. Bertugas di bidang tindak asusila. Cucu iblis inilah yang mengajak manusia melakukan hubungan seks bebas dengan lawan jenis.
Al-A'war mampu memberikan tegangan tinggi di bagian kemaluan pria dan wanita untuk menambah gairah melakukan hubungan terlarang.
Al-Sauth, inilah mungkin cucu iblis yang paling berhasil di bidangnya. Mereka satu ini bekerja di bagian pemberitaan. Ia berperan meracuni sebuah berita dengan penuh kedustaan.
Maraknya penyebaran isu-isu yang tidak jelas dasar kebenarannya merupakan andil besar dari cucu Iblis yang satu ini.
Al-Dasim, berperan menghancurkan keharmonisan rumah tangga pasangan suami istri. Pengaruhnya akan semakin cepat menjalar jika suami hendak memasuki rumah tanpa terlebih dahulu mengucapkan salam terhadap keluarga yang ada di rumah atau tidak dalam kondisi berzikir.
Al-Zalanbur, ia selalu ada berdiri di pasar-pasar. Cucu Iblis satu ini yang membuat para pebisnis di pasar rentan melakukan tindak penipuan dan kecurangan dalam bertransaksi.
Janji-janji palsu pedagang terhadap konsumen merupakan tipu daya dari al-Zalanbur.
Al-Walhan, keturunan Iblis satu ini bertugas mengganggu urusan bersuci manusia. Setiap manusia dibuatnya selalu ragu-ragu dan waswas saat berwudlu, mandi atau aktivitas thaharah lainnya.
Al-Walhan mempengaruhi manusia untuk menggunakan air secara berlebihan.
Al-Khanzab, anak Iblis satu ini secara khusus menganggu salatnya manusia. Anak cucu Adam dibuatnya malas salat, melanggar etika salat, melakukan hal-hal yang dapat membatalkan salat, tidak khusyu' saat salat dan lain-lain.
Buku "Ensiklopedia Ruqyah" karya Iding Sanus menyatakan di luar nama-nama itu, masih banyak pasukan Iblis yang bertugas membawa misi besar menyesatkan manusia secara massal.
Menurut satu riwayat, ujar Iding, setiap hari Iblis bisa melahirkan anak dengan jumlah besar sesuka dia.
Setiap prajurit yang berhasil menyesatkan manusia, dijanjikan Iblis mendapat mahkota yang tinggi sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Hibban, al-Hakim dan al-Thabrani dari hadisnya Abi Musa al-Asy'ari berupa hadis marfu'.”
Senjata Melawan Iblis
Sebaik-baiknya perlindungan diri dari godaan iblis adalah dengan kalimat-kalimat thayyibah yang langsung direkomendasikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran serta petuah Rasulullah SAW dalam banyak hadisnya.
Kalimat itu sanggup binasakan setan (meskipun ia bisa hidup kembali) dan (dengan kalimat itu) bisa mematahkan punggung iblis.
Terkait kalimat thayyibah ini, Imam Mujahid juga berkata, “Tidak ada sesuatu pun yang mampu mematahkan punggung iblis melebihi kalimat Laa ilaaha illallaah.”
Suatu ketika, Rasulullah SAW bersabda, “, “Iblis berkata, ‘Aku membinasakan anak Adam dengan dosa. Dan, mereka membinasakanku dengan Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) dan astaghfirullah (Aku meminta ampun kepada Allah).”
Setan selanjutnya mengatakan, “Ketika aku melihat itu, aku membinasakannya dengan hawa nafsu dan mereka menyangka bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”