Kisah Tragis Runtuhnya Abbasiyah: Hulagu Khan Bunuh Khalifah dan 1,8 Juta Muslim

Kisah Tragis Runtuhnya Abbasiyah: Hulagu Khan Bunuh Khalifah dan 1,8 Juta Muslim

Terkini | sindonews | Selasa, 5 November 2024 - 14:09
share

PERINSTIWA ini terjadi pada awal tahun1258. Kala itu, Daulah Abbasiyah dipimpin oleh KhalifahKhalifah al-Mukta’sim. Pada saat kepemimpinan beliau inilah Daulah Abbasiyah runtuh menjadi puing-puing dan abu. Pasukan Mongon membakar Kota Baghdad.

Dr. H. Syamruddin Nasution, M.Ag. dalam bukunya berjudul "Sejaran Peradaban Islam" (Pusaka Riau, 2013) menyebutkan setelahbangsa Mongolberhasil menghancurkan beberapa negeri dan wilayah Islam, dari Asia Tengah sampai ke negeri Syam bagian selatan dengan politik kekerasan dan kebiadabannya, maka setelah Jengis Khan meninggal, dia digantikan oleh cucunya Hulagu Khan.

Mereka berharap dapat menguasai Baghdad dan memusnahkan Daulah Abbasiyah yang pada waktu itu dalam posisi lemah karena adanya perpecahan antara Khalifah yang berhaluan Ahlus Sunnah dengan Amir Umaranya yang berpaham Syiah.

Untuk memenuhi ambisinya itu, Hulagu Khan mengirim surat kepada Khalifah al-Mukta’sim yang berisi tekanan agar dia menghancurkan benteng-benteng pertahanan, menimbun parit-parit jebakan serta menyerahkan kekuasaan kepada Hulagu Khan.

Khalifah al-Mukta’sim menolak semua tuntutan itu dan menyatakan siap untuk menangkal serangan Hulagu Khan.

Penolakan tersebut menimbulkan reaksi yang hebat. Hulagu Khan segera mempersiapkan pasukannya untuk menyerang kota Baghdad. Sehingga pada akhirnya Baghdad dikepung oleh tentara Mongol dari segala penjuru.

Dengan terpaksa khalifah meminta agar Hulagu Khan mau berdamai. Maka pada tanggal 10 Februari 1258, khalifah dengan dikawal 3.000 orang pasukan perang dengan membawa hadiah barang-barang perhiasan yang amat berharga, datang menuju pangkalan Hulagu Khan agar dia mau menerima permintaan damainya.

Maka hadiah-hadiah tersebut diterima oleh Hulagu Khan, tetapi permohonan damai khalifah ditolaknya.

Kemudian Hulagu Khan memerintahkan agar khalifah mengumumkan kepada rakyatnya untuk meletakkan senjata.

Dengan leluasa Hulagu Khan menghancurkan Baghdad beserta rakyatnya dalam tempo satu minggu. Tidak kurang dari 1.800.000 orang tewas di tangan pasukannya, termasuk khalifah sendiri.

Namun seorang putra khalifah berhasil melarikan diri ke Syiria dan mambawa seluruh atribut kebesaran khalifah dari Baghdad. Dialah kelak yang akan diangkat oleh Baybars I Raja Dinasti Mamluk di Mesir sebagai khalifah.

Dengan jatuhnya kota Baghdad ke tangan Mongol, hancurlah kekuasaan Bani Abbas bersamaan dengan hancurnya berbagai peninggalan ilmu dan peradaban Islam yang luhur, yang pernah dibangun oleh para khalifah.

Dengan serangan tentara Mongol terakhir inilah yang secara langsung menyebabkan hancurnya kekhalifahan Daulah Abbasiyah pada tahun 1258 M.

Kenyataan pahit ini harus diterima oleh umat Islam saat itu. Betapa tidak, kekuasaan yang telah dibentuk sekitar 5 abad dan dibangun dengan pengorbanan yang tidak sedikit, ternyata lenyap begitu saja dalam waktu sekejab.

Para sejarawan menggambarkan bahwa dengan runtuhnya Baghdad sebagai ibu kota Negara Islam, merupakan lembaran sejarah yang sangat menyedihkan dan menyakitkan sepanjang sejarah Islam. Bahkan mereka menyebutkan bahwa dalam perjalanan sejarah, tidak ada peristiwa yang lebih buruk dan menyakitkan hati selain daripada peristiwa runtuhnya kota Baghdad. Wa Allah a’lam bi al-Shawab.

Topik Menarik