5 Negara dengan Cadangan Lithium Terbanyak di Dunia
Lithium menjadi salah satu mineral yang banyak dicari seiring dengan tren penggunaan mobil listrik di seluruh dunia. Lalu siapakah negara pemilik cadangan lithium terbesar, berikut lima penguasanya di dunia.
Mereka yang tertarik dengan sektor lithium sering penasaran tentang negara mana penghasil logam penyumbang unsur penting bagi baterai kendaraan listrik. Mengingat 60 dari komponen mobil listrik, kuncinya ada di baterai.
Mineral ini tengah jadi rebutan sebagai material baterai kendaraan listrik. Sebuah komoditas mineral kritis, lithium telah menjadi fokus utama sebagai bahan baku untuk menggerakkan industri kendaraan listrik di masa depan.
Baterai menyumbang pangsa terbesar dari penggunaan akhir lithium. Didorong oleh pertumbuhan pasar kendaraan listrik, yang ditenagai oleh baterai lithium yang dapat diisi ulang. Permintaan lithium global diperkirakan akan mencapai satu juta metrik ton pada tahun 2025, dan melampaui dua juta ton pada tahun 2030.
Pada tahun 2022, CATL China dan LG Energy Solution Korea merupakan produsen teratas sel baterai lithium, jika digabungkan keduanya menyumbang lebih dari setengah pasar global.
Negara-negara penghasil lithium utama, tentu saja menjadi rumah bagi sejumlah besar perusahaan lithium. Banyak produsen lithium terkemuka dunia juga memiliki cadangan yang signifikan, dan cadangan mereka dapat memberikan gambaran tentang berapa banyak ruang yang dimiliki negara-negara tersebut untuk tumbuh.
Pada saat yang sama, negara-negara dengan cadangan tinggi dapat menjadi pemain lithium yang lebih signifikan di masa depan.
Ke depan, permintaan lithium diperkirakan akan terus meningkat. Itu karena, bersama dengan logam seperti kobalt, lithium adalah bahan baku utama dalam baterai lithium-ion yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan listrik, dan juga penting untuk sektor penyimpanan energi.
Berikut daftar 5 negara dengan cadangan lithium terbanyak di dunia:
5. Amerika Serikat
Total cadangan lithium di seluruh dunia mencapai 28.000.000 MT. Saat Chili, Australia, Argentina, dan China adalah rumah bagi cadangan lithium tertinggi di dunia, negara-negara lain juga menyimpan sejumlah besar logam tersebut.Amerika Serikat menjadi salah satu pemilik sumber daya lithium yang tercatat mencapai 1,1 juta MT. Meski demikian, sebagian besar lithium yang digunakan di negara ini diimpor dari negara lain karena hanya ada satu lokasi produksi lithium operasional di AS.
Perusahaan kimia Albemarle Corp (NYSE: ALB) mengoperasikan satu-satunya tambang lithium di AS yang saat ini beroperasi. Situs ini terletak di Clayton Valley dekat Silver Peak, Nevada, dan beroperasi pada sumber daya air garam lithium.
Beberapa perusahaan lain sedang mengerjakan proyek untuk meningkatkan produksi lithium di Amerika Serikat. Salah satu proyek yang masih dalam tahap awal adalah tambang Thacker Pass yang sedang dibangun oleh Lithium Americas Corp. (NYSE: LAC).
4. China
Cadangan lithium: 3 juta metrik tonChina memiliki campuran jenis deposito, dimana air garam lithium merupakan sebagian besar cadangannya, selain juga memiliki cadangan batuan keras spodumene dan lepidolit.
Tahun lalu China menghasilkan 33.000 MT mineral, meningkat 7.400 MT dari tahun sebelumnya. Meskipun memiliki produksi yang signifikan dan sedang bekerja untuk meningkatkannya, negara Asia saat ini masih mengimpor sebagian besar lithium yang dibutuhkan untuk sel baterainya dari Australia.
Penggunaan lithium China sangat tinggi, karena manufaktur elektronik dan industri kendaraan listriknya. China juga memproduksi sebagian besar baterai lithium-ion di dunia dan menampung sebagian besar fasilitas pemrosesan lithium dunia.
Pada Oktober 2024, Departemen Luar Negeri AS menuding China membanjiri pasar dengan lithium untuk menciptakan lingkungan dengan harga rendah untuk mematikan persaingan.
"Mereka terlibat dalam penetapan harga predator ... (mereka) menurunkan harga sampai persaingan menghilang. Itulah yang terjadi," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez.
3. Argentina
Cadangan lithium: 3,6 juta metrik tonArgentina menempati urutan ketiga dalam hal cadangan lithium global dengan 3,6 juta metrik ton. Perlu dicatat bahwa Argentina, Chili, dan Bolivia yang dijuluki "Segitiga Lithium", menampung lebih dari setengah cadangan lithium dunia.
Negara ini juga merupakan produsen lithium terbesar keempat di dunia, yang pada tahun lalu mengeluarkan 9.600 MT logam. Pada Mei 2022, pemerintah Argentina berkomitmen untuk menginvestasikan USD4,2 miliar dalam industri lithium selama tiga tahun ke depan dengan tujuan meningkatkan produksi lithium.
Baru-baru ini, pada April 2024, pemerintah memberi lampu hijau kepada perluasan Argosy Minerals dari lokasi Salta untuk meningkatkan produksi lithium tahunan menjadi 12.000 MT dari sebelumnya 2.000 MT.
Argentina menjadi rumah buat sekitar 50 proyek tambang lithium dengan teknologi canggih, seperti dilaporkan Fastmarkets. "Produksi lithium Argentina tetap kompetitif, bahkan dalam lingkungan dengan harga rendah," kata Wakil Presiden Eksekutif Urusan Hukum dan Pemerintahan di Lithium Argentina, Ignacio Celorrio.
2. Australia
Cadangan lithium: 4,8 juta metrik tonCadangan lithium Australia sebagian besar ditemukan di Australia Barat. Tidak seperti yang ditemukan di Chili dan Argentina, cadangan litium Australia dalam bentuk endapan spodumene batuan keras.
Meskipun berada di urutan kedua setelah Chili dalam cadangan, Australia adalah negara penghasil lithium terbesar di dunia pada tahun 2023, dengan bertaburnya tambang lithium yang beroperasi di negara tersebut.
Negara ini adalah rumah bagi tambang lithium Greenbushes, yang dioperasikan oleh Talison Lithium, sebuah usaha patungan yang dimiliki oleh produsen lithium Tianqi Lithium, penambang Australia IGO dan Albemarle.
Greenbushes telah memproduksi lithium sejak 1985. Namun penurunan tajam harga lithium telah menyebabkan beberapa perusahaan lithium di negara itu, termasuk Arcadium Lithium dan Core Lithium membatasi atau menghentikan operasi serta proyek pengembangan lithium mereka sampai kondisi pasar membaik.
1. Chili
Cadangan lithium: 9,3 juta metrik tonChili bukan produsen lithium terbesar di dunia, tetapi sejauh ini memiliki cadangan lithium terbesar. Chili memiliki cadangan lithium terbesar di dunia, dengan selisih yang cukup besar. Namun Australia adalah negara teratas untuk produksi tambang lithium pada tahun 2023, dengan produksi mencapai 86 ribu metrik ton lithium.
Pada tahun 2023, cadangan lithium di Chili diperkirakan mencapai 9,3 juta metrik ton, untuk menjadi yang terbesar di dunia. Pada tahun yang sama, Australia memiliki total cadangan lithium sekitar 6,2 juta metrik ton.
Chili dilaporkan memegang sebagian besar cadangan lithium yang "dapat diekstraksi secara ekonomi" di dunia, dan Salar de Atacama menampung sekitar 33 dari basis cadangan lithium dunia.
Diterangkan Chili merupakan produsen lithium terbesar kedua pada tahun 2023 dengan 44.000 metrik ton (MT). SQM (NYSE:SQM) dan Albemarle (NYSE:ALB) adalah produsen lithium utama di Chili, dengan mayoritas operasi berada di Salar de Atacama.
Pada akhir April 2023, Presiden Chili Gabriel Boric mengumumkan rencana untuk menasionalisasi sebagian industri lithium negara itu dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi dan melindungi lingkungan. "Ini adalah kesempatan terbaik yang kita miliki untuk bertransisi ke ekonomi yang berkelanjutan dan maju," katanya pada saat itu.
Sementara itu perusahaan pertambangan milik negara, Chili Codelco dikabarkan sedang bernegosiasi untuk mendapatkan saham yang jauh lebih besar di aset lithium SQM dan Albemarle.
Menurut Baker Institute, aturan hukum Chili yang ketat seputar konsesi pertambangan telah menghambat pembangkit tenaga lithium untuk mendapatkan pangsa pasar lithium global yang lebih besar.