Hari Santri Nasional Momentum bagi Santri Tangkal Intoleransi

Hari Santri Nasional Momentum bagi Santri Tangkal Intoleransi

Infografis | sindonews | Kamis, 24 Oktober 2024 - 20:43
share

Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 jadi momentum bagi para santri untuk pro aktif dalam menangkal bahaya paham intoleransi, radikalisme, terorisme di pondok pesantren.

Hal itu disampaikan dalam Peringatan Hari Santri 2024 dan Deklarasi Anti Narkoba, Anti Radikalisme dan Anti Terorisme yang berlangsung di Alun-Alun Kota Cilegon, Banten.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film untuk Memperingati Hari Santri Nasional, Kisah Inspiratif

"Tentunya di Hari Santri Nasional ini diharapkan santri dapat pro aktif dalam melakukan pencegahan," kata Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo dikutip Kamis (24/10/2024). Acara yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cilegon ini dihadiri sekitar 1.000 santri dan pelajar se-Kota Cilegon serta Kepala BNN Komjen Pol Mathinus Hukum.

Roedy menyebut, peringatan Hari Santri Nasional ini merupakan sebuah momentum yang sangat luar biasa dan jarang terjadi karena bersamaan dengan deklarasi Anti Narkoba, Anti Radikalisme dan Anti Terorisme.

"Di mana tujuannya dalam ramgka melakukan pencegahan, penangkalan dan perlawanan secara dini dari lingkungan individu kemudian keluarga, komunitas, masyarakat sampai kemudian bangsa Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: 15 Contoh Ucapan Hari Santri Nasional 2024 dalam Bahasa Inggris dan Arab

Dengan adanya kewaspadaan dan ketahanan nasional yang cukup kuat ini diharapkan masyarakat utamanya para santri dapat melakukan pencegahan secara dini, penolakan dan perlawanan dari masyarakat terhadap paham paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Dikatakannya, polarisasi radikalisme sekarang ini sudah berubah, di mana bukan menggunakan kekerasan lagi, namun sekarang sudah melebur.

"Bagaikan fenomena gunung es, penyebaran paham ini sudah tidak terlihat lagi di permukaan. Di mana kita melihat gejala gejalanya saat ini yakni pertama, digitalisasi radikalisme atau ideologi," sebutnya.

Kedua, metode fundraising atau penggalangan dana yang sulit dilacak karena memanfaatkan transaksi gelap untuk mendanai operasi gerakan kelompok tersebut. Ketiga adalah penyusupan terhadap tiga kelompok rentan yakni perempuan, remaja dan anak-anak untuk disusupi ideologi ektrem karena dianggap lebih mudah dipengaruhi.

"Tentunya hari santri kni adalah momemtum yang luar biasa dalam rangka untuk membentengi anak anak didik kita agar terjadi pengutaan penguatan dan juga mengerti apa yang terjadi di lingkungan sekitar," ujar mantan Dandim 0603/Lebak ini.

Dia berpesan agar Hari Santri Nasional ini juga merupakan simbol kebanggaan atas peran santri agar untuk terus berperan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dan mewaspadai bahaya terorisme, radikalisme, dan narkoba.

Dalam kesempatan tersebut, Komjen Marthinus Hukom mengatakan santri dan pesantren merupakan suatu basis pembangunan bangsa. Di mana saat ini ada dua kerusakan moral yang perlu diantisipasi oleh para santri yaitu narkoba dan terorisme.

"Sehingga melalui momentum hari santri ini, kita mengajak semua santri untuk mengambil kembali peran masyarakat sebagai basis pendidikan moral bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap dua isu itu," ujarnya.

Sementara itu Pj Wali Kota Cilegon, Nana Supiana mengatakan bahwa semangat perjuangan dan dedikasi para santri selalu menginspirasi untuk menuntut ilmu dan berkontribusi bagi bangsa.

"Semoga santri di seluruh Indonesia semakin maju dan bermanfaat untuk masyarakat,” kata Nana Supiana.

Topik Menarik