Survei Poltracking: Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 51,6 Pramono-Rano 36,4 Dharma-Kun 3,9

Survei Poltracking: Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 51,6 Pramono-Rano 36,4 Dharma-Kun 3,9

Terkini | sindonews | Kamis, 24 Oktober 2024 - 15:06
share

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) unggul dalam hasil survei terbaru Poltracking Indonesia. Elektabilitas pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itu tembus 51,6.

Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha membeberkan survei yang dilakukan menggunakan metode multistage random sampling melibatkan 2.000 responden. Survei dilakukan pada 10-16 Oktober dengan margin of error 2,2 dan tingkat kepercayaan 95.

Dari tiga pasangan yang berkontestasi, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono meraih posisi teratas dengan perolehan 51,6. Disusul pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang meraih 36,4, dan pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana 3,9.

"Temuan yang kita lakukan bagaimana jika mereka datang ke TPS siapa yang dipilih, ini yang berpasangan. Inilah temuan inti dari survei ini adalah paslon nomor 1 itu Ridwan Kamil dan Suswono mendapatkan elektabilitas 51,6. Kemudian paslon nomor 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana 9. Pramono Anung-Rano Karno 36,4," kata Hanta Yudha saat memaparkan hasil surveinya secara virtual, Kamis (24/10/2024).

Namun, kata Hanta, pada survei kali ini menunjukkan masih ada 8,1 responden yang belum dan tidak memberikan jawaban. "Jadi selisihnya cukup lumayan tapi masih ada Pilkada masih ada satu bulan lebih kalau dari pengambilan data maka dinamika politik masih bisa terjadi," katanya.

"Tapi dari sisi elektabilitas memang ada potensi Pilkada di Jakarta akan berlangsung dalam satu putaran, meskipun angkanya masih relatif pas di angka 51,6," katanya.

Baca juga: Hasil Survei Tak Menjadi Fokus, Ridwan Kamil Komitmen Bakal Terus Kerja Sapa Warga

Hanta mengatakana, data yang dia paparkan masih bisa terbuka ruang untuk terjadi Pilkada dua putaran di Jakarta. Pasalnya, angkanya masih mepet dengan margin of error.

"Karena sangat mepet dengan angka margin of error persyaratan di Jakarta 50+1, persyaratan beda dengan daerah lain, maka putaran satu besar peluangnya, tapi dua putaran masih tetap terbuka," katanya.

Topik Menarik