Qatar Kecam Bungkamnya Dunia atas Bom Pager Israel di Lebanon

Qatar Kecam Bungkamnya Dunia atas Bom Pager Israel di Lebanon

Global | sindonews | Minggu, 22 September 2024 - 12:15
share

Pemerintah Qatar mengecam bungkamnya komunitas dunia internasional atas serangan “bom pager” di Lebanon yang dilakukan Israel.

Selama dua hari berturut-turut, Selasa dan Rabu, ribuan pager dan walkie-talkie meledak serentak di seluruh wilayah Lebanon, menewaskan 37 orang dan melukai sekitar 3.250 lainnya.

Sejumlah media, mengutip sumber keamanan dan para pakar, melaporkan bahwa gelombang ledakan perangkat komunikasi elektronik itu merupakan operasi Mossad dengan menargetkan kelompok Hizbullah—meskipun faktanya banyak warga sipil termasuk anak-anak turut menjadi korban.

Baca Juga: Profil Sheikha Moza, Ibu Emir Qatar yang Tampar Dunia karena Diam Lihat Kekejaman Israel

“Penggunaan perangkat sehari-hari di tangan orang-orang sebagai bom waktu adalah mimpi buruk yang mengerikan, dan yang lebih mengerikan adalah kebungkaman ini tentang hal itu,” kata Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional di Kementerian Luar Negeri Qatar, Lolwah Al-Khater, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Minggu (22/9/2024).

Dalam sebuah posting di X, Al-Khater menulis: "Reaksi 'dingin' atau bahkan tidak adanya tindakan terhadap #PagerAttack di #Lebanon oleh komunitas internasional sangat mengerikan."

"Ini sekarang bukan tentang Lebanon atau Israel atau Gaza, tetapi tentang dimensi baru yang baru saja dimasuki perang kontemporer," lanjut dia.

”Bom-bom bergerak ini tanpa pandang bulu melukai dan membunuh orang-orang di ruang publik dan sipil, kapan ini menjadi hal yang dapat diterima?" paparnya.

“Bahkan jika seseorang menerima demi argumen bahwa peperangan modern, terlepas dari konsekuensi destruktifnya yang sangat besar, dapat memiliki beberapa alasan yang sah, perang tetap harus diatur oleh seperangkat hukum dan aturan dasar. Jika tidak, ini akan menjadi lereng licin yang sangat berbahaya, di mana tidak ada batasan. Dan kemudian tidak hanya aktor negara yang akan menggunakan metode ini, tetapi juga aktor suprasional."

Israel, seperti biasanya, tidak mengaku maupun menyangkal keterlibatannya dalam serangan “bom pager" di Lebanon.

Menurut laporan New York Times, serangan mengerikan tersebut telah dirancang selama 15 tahun. Mossad memasarkan pager dan walkie-talkie palsu—mencatut merek perusahaan berbagai negara—yang telah dipasangi alat peledak di Lebanon.

Perangkat itu kemudian diledakkan serentak pada Selasa dan Rabu lalu. Berbagai perusahaan dari Hongaria, Taiwan, Bulgaria, dan Jepang saling membantah terlibat dalam serangan “bom pager” di Lebanon.

Topik Menarik