China Ledakkan Tiruan Jet Tempur Siluman F-35 dan F-22 AS dengan Serangan Presisi

China Ledakkan Tiruan Jet Tempur Siluman F-35 dan F-22 AS dengan Serangan Presisi

Berita Utama | sindonews | Minggu, 7 Juli 2024 - 12:28
share

Ketegangan semakin memanas di Taiwan, dan baik Amerika Serikat (AS) maupun China telah menyempurnakan strategi masa perang dan taktik pertempuran mereka untuk saling mengalahkan.

Dalam langkah terbarunya, Beijing telah meledakkan pesawat-pesawat tiruan atau mock-up jet tempur siluman F-35 Lightning II dan F-22 Raptor Amerika.

Mengutip laporan dari EurAsian Times , Minggu (7/7/2024), citra satelit menunjukkan bahwa militer Beijing telah berlatih mengebom model-model jet tempur siluman Amerika melalui serangan presisi, di mana pesawat-pesawat mirip F-35 dan F-22 hangus di salah satu ujung landasan pacu yang panjang.

China secara teratur melakukan latihan tempur di gurun Taklamakan di provinsi Xinjiang. Kompleks jangkauan target memiliki beberapa lokasi tes militer.

Tiga tahun lalu, foto-foto yang diberikan kepada USNI News oleh perusahaan citra satelit Maxar mengungkapkan bahwa militer Beijing telah membuat mock-up kapal induk kelas Ford Amerika dan dua kapal perusak kelas Arleigh Burke.

Mock-up kapal induk berukuran penuh berada di dekat jangkauan target sebelumnya yang digunakan China untuk menguji versi awal rudal balistik anti-kapal pembunuh kapal induk DF-21D.

Pada bulan Januari 2024, terungkap bahwa China telah membangun tiruan skala penuh USS Gerald R Ford, kapal induk super Angkatan Laut AS, di kompleks target. Perkembangan ini sejalan dengan fokus Beijing yang terus berlanjut pada kemampuan anti-kapal induk melawan Amerika.

Namun, kehadiran mock-up jet tempur generasi kelima AS; F-35 dan F-22, hanya memiliki satu penjelasan: Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah berlatih serangan udara di daerah target. Situs tersebut juga memiliki maket pesawat pengintai P-8A Poseidon dan U-2.

F-35 adalah pesawat tempur siluman pilihan AS dan sekutunya di kawasan Indo-Pasifik untuk mengirimkan rudal canggih. Selain F-35A Angkatan Udara AS (USAF), F-35 Korps Marinir dan Angkatan Laut AS terus mempertahankan kehadirannya di Indo-Pasifik, termasuk pelatihan F-35B baru-baru ini dengan operasi F-35A dan F-35C Korea Selatan di atas kapal induk USS Abraham Lincoln.

Untuk memperkuat interoperabilitas, AS, Australia, dan Jepang akan melakukan pelatihan trilateral F-35 di ketiga negara tersebut dalam dua tahun ke depan.

Pada tahun 2035, lebih dari 300 unit F-35 AS dan sekutu akan hadir secara permanen di kawasan Indo-Pasifik.

Citra satelit yang menunjukkan pesawat tiruan F-35 dan F-22 tersebut diambil oleh Planet Labs PBC pada 19 April 2024, dan diakuisisi oleh Business Insider .

Gambar yang diambil di Gurun Taklamakan itu memperlihatkan pesawat tertutup dan tidak tertutup yang ditempatkan di landasan pacu. Sekitar 20 pesawat ditempatkan di dekat sebuah gedung, dengan tambahan tiga pesawat di dekat landasan pacu.

Dalam gambar tersebut, sebagian besar pesawat ditutupi, namun sembilan di antaranya tampak terbuka.

China melatih pasukannya dengan menciptakan model platform senjata musuh seukuran aslinya, yang saat ini, untuk semua tujuan praktis, adalah Amerika Serikat.

Para pakar di masa lalu juga menduga bahwa maket tersebut dapat membantu China menyempurnakan kemampuan pengenalan gambar pencarinya. Hal ini membantu PLA menargetkan kapal perang tertentu dengan rudal untuk menimbulkan kerusakan maksimal.

China juga telah membangun tiruan Ibu Kota Taiwan, termasuk kantor kepresidenan dan gedung pemerintahannya, di gurun kawasan Liga Alxa. Fasilitas seperti itu dapat digunakan untuk pelatihan guna mempersiapkan diri menghadapi konflik.

Praktik membuat mock-up ini sangat khas China Angkatan Udara di seluruh dunia umumnya melakukan simulasi pengeboman pada landasan pacu atau pesawat terbang hanya dengan mengitari landasan pacunya. Hal ini juga menggarisbawahi bahwa model ini juga membantu menciptakan kedok bagi musuh-musuh China.

Baru-baru ini, foto sistem rudal antipesawat Patriot AS yang dipasang di truk mulai beredar di media sosial. Foto tersebut diperkirakan menimbulkan kekhawatiran karena beberapa teori menyatakan bahwa Rusia berhasil menguasai salah satu sistem yang digunakan oleh Ukraina tersebut dan mentransfernya ke China.

Namun, teori tersebut dibantah karena para pakar menyebutnya sebagai alat pelatihan VISMOD (modifikasi visual) atau, dengan kata lain, tiruan dari sistem Patriot.

China telah meningkatkan ancamannya karena pendiriannya terhadap Taiwan menjadi lebih agresif. Pesawat dan drone China terlihat mendekati pulau tersebut dengan frekuensi yang mengkhawatirkan.

Ketakutan bahwa Partai Komunis China akan menepati janjinya untuk secara paksa mengambil kendali atas pulau yang mempunyai pemerintahan sendiri ini telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir seiring dengan semakin meningkatnya tindakan agresif Presiden China Xi Jinping terhadap Taiwan.

Beijing mengeklaim Taiwan yang demokratis itu sebagai wilayahnya dan tidak pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan pulau dengan pemerintahan sendiri itu berada di bawah kendalinya.

Para analis dan ahli strategi militer berpendapat bahwa Beijing akan mengupayakan unifikasi dengan memilih invasi besar-besaran atau blokade militer.

Topik Menarik