Bencana Banjir Terjang 3 Kabupaten di Sultra, Ribuan Jiwa Terdampak

Bencana Banjir Terjang 3 Kabupaten di Sultra, Ribuan Jiwa Terdampak

Infografis | sindonews | Sabtu, 6 Juli 2024 - 20:14
share

Bencana banjir merendam wilayah tiga kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni Buton Utara, Muna Barat, dan Konawe Selatan di awal Juli 2024.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir dipicu oleh hujan deras dengan curah tinggi yang menyebabkan sungai-sungai di wilayah tersebut meluap.

Dampak banjir yang merusak pemukiman warga serta infrastruktur penting di sepanjang aliran sungai.

Di Buton Utara, banjir menghantam beberapa kecamatan seperti Kambowa dan Kulisusu Barat.

"Sebanyak 1.670 jiwa atau sekitar 432 kepala keluarga terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu (6/7/2024).

Desa-desa seperti Morindino, Baluara, dan Pongkowulu di Kecamatan Kambowa serta Lapandewa dan Lambale di Kecamatan Kulisusu Barat menjadi pusat perhatian evakuasi dan bantuan kemanusiaan.

Kerugian material jalan poros dan talud sungai mengalami kerusakan parah, menghambat akses dan menambah kesulitan bagi warga yang harus menghadapi kondisi pasca-banjir.

"Sementara itu, di Kabupaten Muna Barat, luapan Sungai Tiworo menyebabkan 241 jiwa terdampak, dan sebanyak 34 Jiwa mengungsi," kata Aam sapaan akrab Abdul Muhari.

Desa-desa seperti Lasama, Laworo, dan Waumere di Kecamatan Tiworo Kepulauan serta Lakalamba di Kecamatan Sawerigadi menjadi fokus utama evakuasi dan penanganan darurat. Selain kerugian jiwa, bencana ini juga merusak infrastruktur dengan satu unit mushola terdampak serta 20 hektar lahan pertanian yang tergenang air.

Di sisi lain, Konawe Selatan juga menghadapi situasi serupa ketika hujan deras menyebabkan luapan Kali Sena di Desa Awunio, Kecamatan Kolono.

"Banjir setinggi 20 hingga 50 sentimeter mengakibatkan sebanyak 135 keluarga terdampak dan kerugian material 40 rumah terdampak banjir," ungkap Aam.

Aam mengatakan BPBD Konawe Selatan segera merespons dengan melakukan asesmen dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

Penanganan darurat dan evakuasi dilakukan oleh pemerintah daerah dan relawan dengan koordinasi yang intensif antarlembaga seperti BPBD, TNI, Polri, dan berbagai dinas terkait lainnya.

"Upaya ini meliputi penyediaan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan pakaian, serta kebutuhan medis yang mendesak seperti obat-obatan dan tenaga medis. Pemerintah pusat juga terlibat aktif dalam mendukung upaya pemulihan daerah-daerah yang terkena dampak," paparnya.

Saat ini, status banjir di ketiga kabupaten yang terdampak, Buton Utara, Muna Barat, dan Konawe Selatan telah menunjukkan tanda-tanda surut.

Meskipun demikian, proses pemulihan dan rekonstruksi masih dalam tahap awal karena banyak infrastruktur yang perlu diperbaiki dan kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi.

"Antisipasi terjadi banjir susulan BNPB menghimbau pemerintah daerah segera meningkatkan sistem peringatan dini untuk memonitor kondisi cuaca dan tinggi permukaan air sungai secara lebih efektif. Hal ini diharapkan dapat memberi waktu lebih untuk evakuasi dan persiapan darurat pada masa yang akan datang," kata Aam.

Selain itu, penyediaan tempat pengungsian yang aman dan nyaman juga menjadi prioritas, dengan menyiapkan tenda-tenda darurat serta peralatan kesehatan yang dibutuhkan.

Aam mengingatkan penguatan infrastruktur pengendalian banjir, seperti perbaikan tanggul dan sistem drainase, menjadi langkah esensial untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.

"Pemerintah daerah juga meningkatkan edukasi masyarakat tentang bahaya banjir dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat, melalui program penyuluhan dan simulasi bencana," pungkasnya.

Topik Menarik