3 Konotasi Magi dan Islam: Salah Satunya Terkait Keajaiban Para Nabi dan Rasul

3 Konotasi Magi dan Islam: Salah Satunya Terkait Keajaiban Para Nabi dan Rasul

Terkini | sindonews | Kamis, 4 Juli 2024 - 14:42
share

Magi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai sesuatu atau cara tertentu yang diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib dan dapat menguasai alam sekitar, termasuk alam pikiran dan tingkah laku manusia.

Lalu, bagaimana hubungan antara magi dan Islam? Di sini mempunyai tiga konotasi.

Pertama, magi atau benih-benih magi dalam Islam. Helmy Faizi Bahrul Ulumi dalam tesis magister filsafat berjudul "Kedudukan, Dasar-dasar dan Elemen-elemen Magi Orang Banten" menjelaskan bahwa dalam Islam, ada beberapa ayat Qur'an yang ditafsirkan memberi legitimasi teologis terhadap magi.

Menurut Ustad Fzi, pengasuh salah satu pondok pesantren di Ciomas, sebagaimana dikutip Helmy, ayat Qur'an yang dijadikan argumen (dalil naqli) magi adalah ayat 40 surat 27 yang berbunyi, "Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab, 'Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip' ... "

Baca juga: Istiqamah Lebih Baik Daripada Seribu Karomah

Ayat 38 bercerita tentang tantangan Nabi Sulaiman kepada para pembesar tentang siapakah yang sanggup membawa singgasana (Ratu Balqis dari Kerajaan Saba) ke kerajaan Nabi Sulaiman. Ayat 39 menjelaskan tentang kesanggupan Jin Ifrit yang dapat memindahkan singgasana itu sebelum Nabi Sulaiman bangkit berdiri dari tempat duduknya.

Namun, hanya seseorang-yang disebutkan pada ayat 40 di atas-itu yang menyanggupi tantangan Nabi Sulaiman. Seseorang yang disebut dalam ayat itu menurut Ustadz Fzi adalah orang yang bernama Asif ibn Barhqya.

Kata ilmu (ilmun) dalam ayat itu ditafsirkan sebagai magi. Konotasi yang kedua terkait dengan keajaiban-keajaiban yang dimiliki oleh para Nabi atau Rasul.

Konotasi yang kedua terkait dengan keajaiban-keajaiban yang dimiliki oleh para Nabi atau Rasul. "Nabi tidak saja sebagai utusan Tuhan yang mengajak manusia ke jalan-Nya, tetapi juga dianugerahi kekuatan kekuatan luar biasa," ujarnya.

Banyak kisah para nabi dalam al-Qur'an yang menggambarkan kekuatan-kekuatan luar biasa itu. Nabi-nabi yang dikenal memiliki kekuatan luar biasa itu adalah Nabi Ibrahim yang tidak mempan dibakar api; Nabi Musa dengan tongkatnya yang dapat menjelma ular dan membelah lautan; Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang, menaklukkan angin hingga memungkinkannya bergerak sangat cepat, menaklukkan dan mempekerjakan Jin serta menjadikan mereka pasukan kerajaan; Nabi Isa yang mampu menghidupkan orang mati clan menyembuhkan penyakit lepra.

Baca juga: Karomah Guru Syaikh Nawawi Al-Bantani

Konotasi ketiga adalah bahwa dalam doktrin teologi Islam, al Qur'an adalah mukjizat (miracle, keajaiban, memiliki kekuatan Tuhan) yang dianugerahkan Tuhan kepada Nabi Muhammad.

Sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menceritakan bahwa Nabi membiarkan dan membenarkan salah seorang sahabatnya mengobati orang yang terkena sengatan makhluk berbisa semacam kalajengking dengan bacaan surat al-Fatihah. Ketika orang itu sembuh, sahabat melaporkan hal itu kepada Nabi, dan Nabi membiarkannya. Ibn al-Qayyim al-Jauziyah juga menyebut ada pula hadis lain yang menceritakan bahwa Nabi pernah bersabda, "Sebaik baiknya obat adalah al-Qur'an".

Dalam Surat 27 ayat 40 di atas, kata al Kitab, menurut Ustadz Fzi, diartikan sebagai wahyu suci Tuhan. Ayat itu secara keseluruhan kemudian ditafsirkan bahwa magi dalam Islam itu bersumber dari teks-teks suci al-Qur'an. Magi dan Islam pada pengertian yang pertama di atas lebih bernuansa teologis-doktrinal. Pada pengertian yang kedua, Islam dimaknai sebagai tradisi Islam yang mencakup tasawuf, tarekat dan kewalian.

Baca juga: Karomah Imam Nawawi yang Jarang Diketahui

Topik Menarik