Puting Beliung Terjang Dua Desa di Lekok, Puluhan Rumah Rusak dan TPI Roboh
PASURUAN, iNewsSidoarjo.id - Angin puting beliung yang melanda dua desa di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, pada Minggu (19/1) sore, mengakibatkan kerusakan parah. Puluhan rumah warga rusak, bahkan tempat pelelangan ikan (TPI) di Desa Tambakleko roboh dihantam angin kencang.
Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa tersebut bermula ketika angin puting beliung muncul secara tiba-tiba dari arah barat daya. Dalam hitungan menit, angin dengan kekuatan besar itu bergerak cepat menuju Desa Tambakleko dan Desa Jatirejo, merobohkan berbagai bangunan yang ada di jalurnya.
Iwan, salah seorang warga yang menjadi saksi mata, menceritakan detik-detik kejadian. "Awalnya kami tidak menyangka ada puting beliung. Tiba-tiba angin datang dengan sangat kencang. Atap rumah berterbangan, pohon-pohon tumbang, bahkan TPI tempat kami biasa jual ikan juga roboh. Kami semua panik dan berlari mencari tempat aman," katanya.
1.305 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Nataru di Bogor, Gereja hingga Stasiun Dijaga Ketat
Peristiwa ini menghebohkan warga setempat yang tidak menyangka angin yang datang begitu mendadak dan memporak-porandakan lingkungan mereka. Selain merusak rumah, angin tersebut juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum, termasuk atap sekolah dan bangunan lainnya.
Pemerintah Kabupaten Pasuruan segera merespons dengan mengirimkan tim reaksi cepat untuk menilai kerusakan dan memberikan bantuan darurat kepada warga yang terdampak. Salah satu relawan mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan kerusakan yang terjadi, serta berupaya mengevakuasi warga yang membutuhkan perlindungan.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD dan relawan untuk membantu warga yang terkena dampak. Selain rumah yang rusak, kami juga fokus pada pemulihan tempat-tempat umum seperti TPI. Kami berharap pemerintah dapat memberikan bantuan yang cepat untuk meringankan beban warga," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi. Masyarakat diingatkan untuk selalu memantau informasi cuaca dan segera mengungsi jika terjadi ancaman serupa.
Meskipun banyak yang masih terkejut dengan kejadian tersebut, warga mengapresiasi respon cepat dari pihak pemerintah yang telah datang langsung ke lokasi kejadian.