Mulai Sekarang Jangan Suka Mencabut Uban, Ternyata Bisa Jadi Cahaya saat Hari Kiamat
PEMATANGSIANTAR, iNewsSiantar.id - Uban adalah rambut yang berubah warna menjadi abu-abu atau putih karena hilangnya pigmen melanin di batang rambut.
Proses ini umumnya merupakan bagian alami dari penuaan, meskipun uban juga bisa muncul pada usia muda karena berbagai faktor, seperti genetika, stres, gangguan kesehatan tertentu, atau kekurangan nutrisi.
Namun banyak orang mencoba menutupinya atau bahkan mencabutnya. Namun, tahukah bahwa Islam memandang uban sebagai tanda kemuliaan dan sebuah anugerah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala?
Dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam (SAW) bersabda,
ÙÙا تÙÙÙتÙÙÙÙا اÙØ´ÙÙÙÙب٠٠Ùا Ù ÙÙÙ Ù ÙسÙÙÙÙ Ù ÙÙØ´ÙÙب٠شÙÙÙبÙØ©Ù ÙÙ٠اÙÙØ¥ÙسÙÙÙا٠٠إÙÙÙÙا ÙÙاÙÙت٠ÙÙÙÙ ÙÙÙرÙا ÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙÙÙا٠ÙØ©
“Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang memiliki sehelai uban, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR Abu Daud: 4202).
Setiap helai uban adalah bukti perjalanan hidup seorang muslim yang penuh dengan pengalaman dan, insyaAllah, amal kebaikan. Bahkan, pada hari kiamat nanti, uban tersebut akan menjadi cahaya yang menerangi jalannya menuju ridha Allah.
Jadi mari syukuri setiap helai uban yang muncul sebagai pengingat usia yang semakin dekat kepada Allah. Daripada mencabutnya, lebih baik kita memaknai uban sebagai tanda kebijaksanaan dan kemuliaan yang Allah berikan. Semoga Allah menjadikan setiap helai uban kita sebagai cahaya di akhirat kelak. Allahumma amiin..
Allahu Ta'ala a'lam bish-shawab.