"Dulu Saya Pemain Malas," Pengakuan Mengejutkan Calvin Verdonk

"Dulu Saya Pemain Malas," Pengakuan Mengejutkan Calvin Verdonk

Olahraga | serpong.inews.id | Minggu, 8 Desember 2024 - 11:20
share

NIJMEGEN, iNewsSerpong.id -- Pengakuan mengejutkan dari bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk. Pemain yang kini membela NEC Nijmegen itu mengakui bahwa dirinya dulunya adalah seorang pemain yang malas.

Verdonk menunjukkan performa yang mengesankan baik saat membela Timnas Indonesia maupun klubnya, NEC Nijmegen. Bermain sebagai bek sayap kiri, ia tidak hanya aktif dalam menyerang, tetapi juga solid di pertahanan.

Pemain berusia 27 tahun ini sering naik turun di lapangan, seperti saat Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi, di mana ia menunjukkan permainan yang spartan dan bahkan menyumbang assist untuk gol kedua yang dicetak oleh Marselino Ferdinan.

Kebugaran Fisik

Namun, Verdonk mengakui bahwa kondisi fisiknya tidak sekuat sekarang. Ia baru mulai meningkatkan kebugaran fisiknya dalam dua tahun terakhir dan mengakui bahwa dulunya ia adalah pemain yang kurang disiplin.

Beberapa tahun lalu, saya mengalami masalah dengan kebugaran. Namun, dalam dua tahun terakhir, saya benar-benar fokus untuk meningkatkan kondisi fisik saya, ungkap Verdonk, seperti dikutip dari saluran YouTube The Haye Way, Sabtu (7/12/2024).

Saya merasa seperti pemain yang malas. Namun, sekarang saya berusaha melakukan lebih banyak pekerjaan ekstra. Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, saya semakin menyadari pentingnya hal ini, tambahnya.

Verdonk menyadari bahwa persaingan semakin ketat, sehingga ia selalu menjalani sesi latihan tambahan untuk meningkatkan performanya. Usahanya membuahkan hasil, dan kini fisiknya layak diacungi jempol.

Tahun lalu saya melakukan penambahan sesi latihan, tetapi tahun ini saya tidak melakukannya. Di awal musim, saya merasakan perbedaan yang signifikan, tuturnya.

Saya berbicara dengan pelatih fisik di klub dan menyarankan agar kami melakukan latihan ekstra. Selama latihan, mereka sangat memperhatikan data dan performa, lanjut Verdonk.

Jadi, saya bertanya kepada pelatih fisik apakah saya tidak membuat catatan yang sama dengan pemain lain. Saya ingin berlari setelah latihan untuk memastikan saya mendapatkan beban dan jarak yang sama, pungkasnya. (*)

Topik Menarik