Afrika Tengah Resmi Jadikan Bitcoin Mata Uang Nasional, Tuai Pro dan Kontra

JAKARTA, celebrities.id - Republik Afrika Tengah resmi menjadikan Bitcoin sebagai mata uang nasional. Negara ini menjadi negara kedua yang melegalkan Bitcoin setelah sebelumnya dilakukan oleh El Salvador.

Sebagaimana dilansir The Verge, Sabtu (30/4/2022), parlemen di Republik Afrika Tengah dengan sepakat telah menyetujui RUU untuk mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang nasional. Republik Afrika Tengah mengklaim langkah ini akan memperbaiki kondisi warganya dan menetapkan bahwa Republik Afrika Tengah sebagai negara yang berani sekaligus yang paling visioner.

Meski demikian, mantan Perdana Menteri Martin Ziguele justru menyayangkan hal itu. Sejumlah analis geopolitik juga mengaku sangat bingung dengan keputusan yang diambil. Untuk diketahui, Republik Afrika Tengah sendiri merupakan negara yang terkurung.

Mereka kaya akan sumber daya seperti emas dan uranium, namun menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Negara yang satu ini telah dilanda perang saudara sejak 2012 dan hanya 11 persen dari 4,8 juta penduduk yang memiliki akses ke internet.

Disahkannya Bitcoin sebagai mata uang nasional Republik Afrika Tengah disebut-sebut akan melemahkan mata uang negara yang sebenarnya, yakni Franc CFA. Ini sekaligus akan menjadi tamparan keras bagi Perancis.

"Ini adalah jari tengah yang besar bagi sistem ekonomi Prancis," kata CEO pertukaran mata uang kripto Yellow Card yang berfokus pada pengguna di Afrika, Chris Maurice.

Sebagai informasi tambahan, Perancis sendiri merupakan bekas penjajah dari Republik Afrika Tengah. Hingga saat ini Perancis masih memegang kendali ekonomi atas negara tersebut. Banyak yang berspekulasi bahwa dengan menjadikan Bitcoin sebagai mata uang nasional maka akan membuat Republik Afrika Tengah runtuh secara perlahan. Tapi tidak sedikit juga yang menyebut ini justru akan membangkitkan ekonomi negara.