Tanda Pubertas Pertama Laki-Laki, Ini Jawaban Dokter Mesty Ariotedjo yang Viral di Medsos
JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, menjadi viral di media sosial setelah membagikan informasi yang mengejutkan mengenai tanda-tanda pubertas pertama pada laki-laki.
Selama ini, banyak yang beranggapan jika tanda pubertas pertama pada laki-laki adalah pertumbuhan jakun, namun menurut penjelasan medis, hal tersebut tidaklah benar.
Dokter Mesty Ariotedjo juga menegaskan jika tanda pubertas pertama pada laki-laki bukanlah mimpi basah atau perubahan suara menjadi lebih berat. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud?
Penjelasan mengenai tanda pubertas pertama pada laki-laki ini disampaikan oleh Dokter Mesty dalam sebuah acara. Dalam kesempatan tersebut, ia mengajukan pertanyaan kepada audiens yang hadir, dan mayoritas dari mereka memiliki pemahaman yang salah mengenai tanda pubertas pertama pada laki-laki.
Perjalanan Karier Seunghan, Idol yang Baru Keluar dari RIIZE dan Tuai Kecaman dari Netizen Korea
"Bukan, jakun bukan tanda pubertas. Suara juga bukan tanda pubertas yang diukur. Soal mimpi basah, itu sudah yang terakhir (jadi bukan tanda pubertas pertama laki-laki)," kata dr Mesty Ariotedjo di konten edukasinya di X @mestyariotedjo yang kini sudah ditonton 2,4 juta kali, dikutip iNews.id Rabu (13/11/2024).
Dokter Mesty menyatakan jika tanda pertama pubertas pada laki-laki adalah pertumbuhan testis atau buah zakar.
"Jadi, pada laki-laki yang belum pubertas, testisnya seukuran kira-kira kacang merah, tapi kalau si anak mulai pubertas, buah zakar kira-kira seukuran buah anggur," ungkap kakak kandung Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo itu.
Selanjutnya, bagaimana dengan tanda pertama pubertas pada perempuan, apakah haid merupakan jawabannya?
Menurut dr Mesty, haid bukanlah tanda awal pubertas pada perempuan. Jawaban yang benar untuk pertanyaan ini adalah pertumbuhan payudara.
"Haid itu tanda (pubertas) terakhir, tanda pertama pubertas perempuan adalah tumbuhnya payudara," terangnya.
Dia menyarankan kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka yang telah menunjukkan tanda-tanda pubertas hingga anak tersebut memasuki fase remaja. "Jangan sampai enggak (dipantau)," sarannya.
Memantau transisi dari anak ke remaja sangat penting, menurut dr Mesty, banyak kasus di mana si anak pubertasnya kecepetan. Hal ini yang membuat si anak bertubuh pendek.
Selanjutnya pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana mencegah anak mengalami pubertas yang terlalu kecepetan? Dokter Mesty memberikan beberapa saran, "Salah satunya jangan sampai si anak overweight dan obesitas."
Jadi, itulah pembahasan tentang tanda-tanda pubertas pertama pada laki-laki dan perempuan yang sering disalahpahami di masyarakat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.