Bupati Terpilih Sam'ani Intakoris Kunjungi IGD RSUD Kudus, Usulkan Pendamping Pasien
KUDUS , iNewsPantura.id – Bupati terpilih Kabupaten Kudus, Sam'ani Intakoris, melakukan kunjungan tak terduga ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Loekmono Hadi Kudus pada Jumat pagi (10/01). Kegiatan ini dilakukan sambil berolahraga jalan kaki, yang sudah menjadi rutinitasnya.
Saat berada di IGD, Sam'ani bersama Direktur RSUD dr. Abdul Hakam meninjau kondisi rumah sakit, termasuk ruang IGD anak. Ia berkesempatan berbincang dengan sejumlah orang tua pasien yang sedang menjaga anak-anak mereka yang dirawat di rumah sakit.
Sam'ani mengapresiasi pelayanan RSUD yang telah berjalan dengan baik meskipun beberapa waktu lalu sempat terjadi antrian panjang pasien. Ia menyadari bahwa musim hujan dan pergantian tahun menyebabkan peningkatan kasus penyakit, termasuk DBD, sehingga menyebabkan lonjakan pasien di rumah sakit.
"Memang di musim hujan dan pergantian tahun seperti ini ada kecenderungan meningkatnya kasus penyakit seperti DBD. Meski ada antrian beberapa waktu lalu, hari ini pelayanan sudah lancar," ujar Sam'ani.
Sebagai langkah perbaikan pelayanan, Sam'ani mengusulkan agar RSUD menyediakan pendamping untuk pasien. "Kami harap rumah sakit bisa menyiapkan pendamping yang membantu keluarga pasien dalam mendapatkan informasi. Tidak perlu satu pendamping untuk setiap pasien, satu pendamping bisa membantu beberapa pasien sekaligus," ujarnya.
Rencana jangka panjang Sam'ani untuk sektor kesehatan di Kudus termasuk pembangunan rumah sakit tipe C di bagian utara Kudus dan peningkatan status beberapa puskesmas di kabupaten ini. Menurutnya, setiap kabupaten atau kota harus memiliki dua rumah sakit pemerintah untuk memastikan akses kesehatan yang merata bagi masyarakat.
Direktur RSUD Kudus, dr. Abdul Hakam, menyambut baik masukan tersebut dan berkomitmen untuk merealisasikannya, terutama mengenai penyediaan pendamping bagi pasien. "Kami akan menindaklanjuti saran dari Bupati Terpilih demi pelayanan yang lebih baik di masa mendatang," kata dr. Abdul Hakam.
