Debat Cabup-Cawabup Batang Tetap Seru Meski Dipindahkan ke Semarang
Batang, inewsPantura.id
Selasa, 19/11/2024
Debat putaran kedua Pilkada Kabupaten Batang 2024 berlangsung menarik meski digelar di Kota Semarang tanpa kehadiran pendukung. Berbeda dari debat perdana yang dihadiri ratusan pendukung dan saling adu yel yel serta penuh sorak-sorai. Kali ini debat berlangsung dalam suasana lebih formal dengan hanya empat anggota tim pendamping untuk masing-masing pasangan calon (Paslon).
Ketua KPU Kabupaten Batang, Susanto Waluyo, menjelaskan bahwa debat kali ini mengusung tema Infrastruktur, Tempat Geliat Ekonomi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan. Susanto juga menegaskan bahwa materi debat disusun oleh tim perumus dan panelis dari luar Kabupaten Batang.
“Tema debat ini merupakan hasil rangkuman dari Focus Group Discussion (FGD) yang kami lakukan bersama tim perumus, OPD, dan tim kampanye pasangan calon. Kami berharap Pilkada kali ini sukses berkat dukungan penuh masyarakat Kabupaten Batang,” ujar Susanto, Selasa (19/11/2024).
Debat dibuka dengan pemaparan visi-misi Paslon 02, M. Faiz Kurniawan- Suyono. Faiz mengungkapkan target peningkatan belanja per kapita masyarakat Batang dari Rp 700 ribu–850 ribu menjadi Rp 1,1 juta–1,2 juta per bulan. Ia juga menyoroti angka kemiskinan yang masih berada di angka 8,73 persen, dengan target penurunan 1–2 persen setiap tahun.
“Fokus kami adalah menciptakan lebih banyak lapangan kerja melalui pengembangan industri di Kabupaten Batang. Momentum ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Faiz.
Sementara itu, Calon Bupati 01, Fauzi Fallas, memaparkan program unggulannya, yakni Kartu Batang Usaha, Kartu Batang Sejarah, dan Kartu Batang Pintar. Fauzi mengungkapkan pengalamannya sebagai pengusaha yang berhasil membuka lapangan kerja di Kabupaten Batang meski menghadapi berbagai tantangan seperti akses permodalan dan persaingan pasar.
“Berbekal pengalaman tersebut, kami ingin memastikan masyarakat Batang memiliki peluang yang sama untuk maju dan sejahtera. Program-program ini dirancang untuk memberdayakan warga, meningkatkan ekonomi, dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” tutur Fauzi.
Debat berlangsung dinamis, dengan kedua Paslon saling merespons dan mengajukan gagasan terkait isu-isu yang diangkat. Meskipun tanpa riuh sorakan pendukung, jalannya debat tetap hidup dan menjadi ajang penting bagi masyarakat untuk menilai visi-misi serta program kerja yang diusung oleh masing-masing kandidat.