Kejam! Pembunuhan Bocah Cilegon: Utang Pinjol dan Dendam Jadi Pendorong Aksi Sadis

Kejam! Pembunuhan Bocah Cilegon: Utang Pinjol dan Dendam Jadi Pendorong Aksi Sadis

Terkini | pandeglang.inews.id | Senin, 23 September 2024 - 14:08
share

CILEGON, iNewsPandeglang.id - Pembunuhan sadis bocah berusia 5 tahun, APH yang menghebohkan Kota Cilegon dan Banten, jasadnya ditemukan di Muara Sungai Cihara, Lebak, Banten setelah diculik dan dibunuh dengan cara yang sangat brutal. Motif di balik aksi ini ternyata berkaitan dengan dendam pribadi dan utang pinjaman online.

Dalam konferensi pers yang dipimpin oleh Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara pada Senin (23/9/2024), terungkap bahwa lima pelaku telah diamankan. Mereka terdiri dari RH (38), SH (38), EM (23), UH (22), dan YH (32). Kapolres menjelaskan bahwa pihak kepolisian menangkap 5 orang tersangka untuk mengusut lebih lanjut kasus ini.

Motif pembunuhan diungkapkan sebagai sakit hati terhadap ibu korban, yang sering memarahi SH dan RH. Keduanya memiliki utang pinjol yang menggunakan identitas ibu korban. Dalam keterangannya, Kapolres  juga menyatakan bahwa salah satu pelaku cemburu terhadap ibu korban, yang diduga ada kelainan seks menyimpang turut berkontribusi pada tindakan keji ini.

"Dari keterangan yang kami ambil, terdapat sakit hati dari pelaku RH dan SH terhadap ibu korban. Seringkali, ibu korban memarahi anak dari RH. Selain itu, mereka juga memiliki utang pinjol yang menggunakan identitas ibu korban," ujar Kapolres.

Setelah merencanakan penculikan selama sebulan, korban diculik dari rumahnya, dibawa ke sebuah lokasi, dan disiksa sebelum dibunuh. Kapolres mengungkapkan bahwa pelaku EM ditugaskan oleh SH dan RH untuk melakukan pembunuhan dengan imbalan Rp50 juta. 

 

Selain itu, dua pelaku lainnya UH dan YH  ditugaskan untuk membuang mayat korban dengan imbalan Rp100 ribu. Setelah aksi kejam itu, jasad korban  dimasukkan ke dalam tas dan dibuang ke sungai. Barang-barang miliknya juga dimusnahkan untuk menghilangkan jejak.

Kapolres juga menegaskan bahwa pihaknya telah memeriksa 15 saksi  dan mengumpulkan barang bukti seperti pakaian korban, alat yang digunakan dalam kejahatan, serta sepeda motor.

Kapolres menambahkan bahwa pihaknya juga akan melibatkan psikolog untuk mendalami kondisi mental para pelaku. "Kami perlu memahami faktor psikologis di balik tindakan brutal ini, mengingat ada banyak elemen emosional yang terlibat," jelasnya.

Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas semua pelaku yang terlibat dalam kasus ini. "Kami akan memberikan hukuman maksimal sesuai undang-undang yang berlaku, dengan ancaman penjara hingga 15 tahun dan denda hingga Rp3 miliar," ujarnya.

Kasus pembunuhan APH menjadi sorotan serius dan diharapkan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Keluarga korban menantikan keadilan dan tindakan tegas dari pihak berwenang.

Topik Menarik