Giliran Subaru Tutup Pabrik di Thailand, Ini Alasannya
JAKARTA - Subaru resmi menghentikan operasional pabrik di Kawasan Industri Lat Krabang, Bangkok, Thailand. Ini menandai perubahan langkah strategi besar.
Dengan penutupan pabrik ini, jenama asal Jepang itu memilih mengimpor utuh dari luar negeri untuk memasarkannya di negara tersebut.
1. Pabrik Berhenti Beroperasi
Melansir NationThailand, Minggu (5/1/2025), menandai hari terakhir operasi pabrik manufaktur kendaraan Subaru di Thailand. Ini sebuah langkah yang dilihat oleh Federasi Industri Thailand (FTI) sebagai langkah pemotongan biaya yang strategis.
Awal tahun ini, TC Subaru (Thailand) mengumumkan semua kendaraan Subaru akan diimpor menyusul keputusan bersama Tan Chong International (TCIL) dan Subaru Corporation untuk menghentikan operasi perakitan mobil di Thailand pada akhir tahun lalu.
Subaru, yang membuka pabrik seluas 100.000 meter persegi pada 23 April 2019, adalah salah satu dari dua produsen mobil besar Jepang yang menghentikan produksinya di Thailand. Suzuki Motor (Thailand) juga telah mengumumkan rencananya mengakhiri produksi kendaraan lokal pada akhir 2025.
Presiden Auto Club FTI, Surapong Paisitpattanapong, mengaitkan keputusan ini dengan perubahan strategis yang didorong perubahan preferensi konsumen. Sebab, permintaan kendaraan hybrid sangat tinggi dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE).
2. Terdampak Mobil China
Selain itu, Surapong mencatat meningkatnya persaingan dari merek-merek China yang secara agresif bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di Thailand. Oleh sebab itu, keputusan Subaru untuk mengimpor kendaraan menjadi langkah tepat karena rendahnya volume produksi di Thailand.
Ke depan, Surapong memperkirakan Subaru akan memilih mengimpor kendaraan dengan teknologi canggih yang melayani konsumen Thailand yang berteknologi canggih.