Bakal Buntuti Toyota, Jika Honda dan Nissan Merger akan Jadi Produsen Terbesar Ke-3 di Dunia

Bakal Buntuti Toyota, Jika Honda dan Nissan Merger akan Jadi Produsen Terbesar Ke-3 di Dunia

Otomotif | serpong.inews.id | Jum'at, 3 Januari 2025 - 05:10
share

JAKARTA, iNewsSerpong.id -- Rencana merger Honda dan Nissan telah diumumkan yang akan membentuk produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan.

Penggabungan kedua perusahaan otomotif Jepang ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar global.

Kedua perusahaan menginformasikan bahwa mereka telah menandatangani nota kesepahaman pada Senin (23/12/2024). Selain itu, anggota aliansi Nissan, termasuk Mitsubishi Motors Corp, juga setuju untuk bergabung dalam pembicaraan mengenai integrasi bisnis.

Memangkas Biaya

Produsen mobil Jepang ini tertinggal dalam pengembangan kendaraan listrik dan berusaha memangkas biaya serta mengejar ketertinggalan dari pendatang baru, seperti BYD dari China dan pemimpin pasar kendaraan listrik, Tesla. Dengan merger ini, kedua perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar mereka.

Presiden Honda, Toshihiro Mibe, menyatakan bahwa Honda dan Nissan akan berusaha menyatukan operasi di bawah perusahaan induk bersama. Honda akan memimpin manajemen baru, sambil tetap mempertahankan prinsip dan merek masing-masing perusahaan.

Mibe menambahkan bahwa perusahaan menargetkan untuk mencapai perjanjian merger resmi pada Juni 2025, dan menyelesaikan kesepakatan serta mendaftarkan perusahaan induk ke Bursa Efek Tokyo pada Agustus 2026. "Ada poin-poin yang perlu dipelajari dan didiskusikan," ungkapnya.

Penggabungan ini diperkirakan akan menghasilkan raksasa otomotif dengan nilai lebih dari 50 miliar dolar AS berdasarkan kapitalisasi pasar ketiga produsen mobil tersebut.

Merger antara Honda, Nissan, dan Mitsubishi akan memberikan skala yang diperlukan untuk bersaing dengan Toyota Motor Corp dan Volkswagen AG dari Jerman.

Meskipun setelah merger, Toyota, yang memproduksi 11,5 juta kendaraan pada 2023, akan tetap menjadi produsen mobil terbesar di Jepang, ketiga perusahaan yang bergabung tersebut diproyeksikan dapat memproduksi sekitar 8 juta kendaraan.

 

Pada tahun 2023, Honda menghasilkan 4 juta kendaraan, Nissan memproduksi 3,4 juta, dan Mitsubishi Motors lebih dari 1 juta.

“Kami menyadari bahwa untuk menjadi pemimpin dalam transformasi mobilitas ini, diperlukan perubahan yang lebih berani dibandingkan kolaborasi di bidang tertentu,” kata Toshihiro Mibe.

Sebelumnya, Nissan, Honda, dan Mitsubishi sepakat untuk berbagi komponen untuk kendaraan listrik, seperti baterai, serta bekerja sama dalam penelitian perangkat lunak untuk pengemudian otonom agar dapat lebih beradaptasi terhadap elektrifikasi.

Nissan sendiri mengalami kesulitan setelah skandal yang dimulai dengan penangkapan mantan pimpinannya, Carlos Ghosn, pada akhir 2018 atas tuduhan penipuan dan penyalahgunaan aset perusahaan. Ghosn akhirnya dibebaskan dengan jaminan dan melarikan diri ke Lebanon.

Dalam komentarnya kepada media, Ghosn mencemooh rencana merger Nissan dan Honda sebagai langkah putus asa, menilai bahwa upaya tersebut bertujuan untuk mengangkat harga diri merek Jepang. (*)

Topik Menarik