Harga Baterai Motor Listrik Polytron Setara Honda BeAT, Untungan Sewa atau Beli?

Harga Baterai Motor Listrik Polytron Setara Honda BeAT, Untungan Sewa atau Beli?

Otomotif | inews | Jum'at, 20 September 2024 - 09:39
share

JAKARTA, iNews.id - Polytron menjadi salah satu produsen motor listrik yang menawarkan sistem sewa baterai. Skema ini membuat mereka mampu menekan harga jual sehingga relatif dapat dijangkau banyak orang.

Namun, pemilik motor listrik Polytron harus membayar Rp200.000 per bulan untuk sewa baterai. Apabila tidak berlanjut, maka baterai tidak dapat digunakan kembali karena sistemnya dikendalikan oleh pusat.

Apa kelebihan dan kekurangan baterai sistem sewa? Keuntungan sistem sewa baterai pemilik motor listrik tidak perlu khawatir perawatannya. Apabila mengalami masalah bisa dilaporkan kepada produsen dan akan diganti dengan baterai baru.

Apabila memilih tidak berlangganan, konsumen punya baterai sendiri tapi harus mempersiapkan dana lebih besar. Mengingat harga baterai motor listrik hampir setara dengan kendaraannya sesuai dengan kapasitas dan kualitas yang digunakan.

"Untuk baterai sendiri jika diuangkan seharga Rp17,5 juta. Semua varian motor listrik Polytron harga baterainya segitu. Kami memakai baterai jenis LFP ((Lithium Ferro Phosphate) ) untuk semua model motor listrik Polytron," kata Head of Product EV Polytron, Ilman Fachrian Fadly di Jakarta Barat, Rabu (18/9/2024).

Baterai tersebut hampir menyamai harga Honda BeAT yang berstatus skuter matik terlaris di Indonesia. Skutik ramping itu dijual dengan harga Rp18.430.000 varian CBS alias paling rendah.

Salah satu alasan menggunakan baterai jenis LFP adalah untuk mengurangi risiko kebakaran. Mengingat sepeda motor berisiko tinggi mengalami kecelakaan, sehingga apabila melukai pelindung baterai akan tetap aman.

"Dari development awal, salah satu alasan kenapa kita menggunakan baterai LFP, kalau amit-amit baterai (motor listrik Polytron) mengalami kendala, tidak akan menimbulkan api. Tapi sejauh ini, tidak ada kejadian tersebut di produk kita," ujar Ilman.

Seperti diketahui, baterai LFP saat ini sedang populer karena menawarkan kapasitas lebih besar. Harganya juga terbilang lebih murah ketimbang yang menggunakan material NMC (Nickel, Manganese, Cobalt) dan SLA.

"Masing-masing baterai memang memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Tapi, LFP sendiri tidak menimbulkan api. Mungkin kelemahannya hanya fisiknya lebih besar dibandingkan SLA ataupun NMC," ujar Ilman.

"Kita sudah melakukan riset, (LFP) paling aman. Karena kita pakai skema sewa baterai, kita juga enggak concern masalah fisik yang besar," lanjutnya.

Seluruh motor listrik Polytron juga menerapkan sistem baterai tanam, sehingga membutuhkan alat khusus untuk melepas dan memasangnya. Sebab itu, baterai LFP dengan ukuran besar bukan menjadi masalah utama bagi produsen asal Kudus, Jawa Tengah itu.

Topik Menarik