Periklindo Tolak Insentif Mobil Hybrid, Masih Pakai Bahan Bakar Fosil

Periklindo Tolak Insentif Mobil Hybrid, Masih Pakai Bahan Bakar Fosil

Otomotif | inews | Rabu, 4 September 2024 - 17:03
share

JAKARTA, iNews.id - Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) menolak insentif bagi mobil hybrid. Alasannya, mobil tersebut masih menggunakan mesin pembakaran internal (ICE) dan bahan bakar untuk sumber tenaga kendaraan.

Seperti diketahui, saat ini sejumlah produsen mendorong pemerintah memberikan insentif bagi mobil hybrid. Ini dilakukan guna meningkatkan penjualan kendaraan roda empat di Indonesia.

Saat ini, penjualan mobil hybrid secara wholesales atau pengiriman dari pabrik ke dealer terus tumbuh. Perpaduan teknoligi listrik dan mesin konvensional dianggap menjadi langkah awal bagi masyarakat Indonesia sebelum beralih ke kendaraan listrik murni.

Sekretaris Jenderal Periklindo, Tenggono Chuandra Phoa mengatakan pihaknya akan fokus pada kendaraan listrik. Ini dilakukan untuk mempertegas Periklindo tidak mendukung adanya insentif mobil hybrid.

"Kewajiban kita sebagai Periklindo memperjuangkan EV di Indonesia, kami tidak mendukung hybrid. Hybrid masih bahan bakar fosil. Fosil didukung dengan subsidi pemerintah," kata Tenggono di Jakarta, Rabu (4/9/2024).

"Kalau subsidi pemerintah tambah baterai lagi, saya kira enggak cocok ya. Maaf, kami tidak mendukung hybrid. Kalau mau hybrid ya, jangan bicara di tempat kita lah," katanya.

Tenggono menyampaikan bahwa Periklindo sudah berusaha keras untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Periklindo menjadi asosiasi yang berani menggelar pameran khusus kendaraan listrik di ASEAN.

"Ini Periklindo, perkumpulan yang pertama kali pameran khusus EV di Asia Tenggara. Negara lain masih pikir-pikir. Indonesia katakan kita EV, tidak ada yang lain," ujarnya.

Ketua Umum Periklindo Moeldoko menegaskan pernyataan tersebut dengan mengulangi apa yang disampaikan Tenggono. "Tidak mendukung (mobil) hybrid mendapatkan subsidi ya, diperjelas," ucapnya.

Topik Menarik