Ruben Amorim Pelatih dengan Start Terburuk di Man United dalam 103 Tahun Terakhir
MANCHESTER, iNews.id - Ruben Amorim tercatat sebagai pelatih dengan start terburuk di Manchester United dalam 103 tahun terakhir. Di tangannya, The Red Devils malah mengalami penurunan performa.
Man United mengalami kekalahan kesembilan pada Liga Inggris 2024-2025 saat dipermalukan Newcastle United 0-2 di Old Trafford, Selasa (31/12/2024) dini hari WIB. Tak ada tanda-tanda perbaikan di tangan pelatih asal Portugal itu.
Hasil kontra Newcastle itu menjadi kekalahan kelima The Red Devils dalam delapan pertandingan Liga Inggris di tangan Amorim. Kekalahan itu membuat posisi Man United bukan hanya menjauhi papan atas, namun juga mendekati papan bawah.
Klub raksasa itu terancam degradasi. Man United hanya unggul tujuh poin dari zona degradasi. Harapan bersaing lolos ke Liga Champions atau Liga Europa berganti perjuangan bertahan di kasta tertinggi Premier League Liga Inggris.
Sebenarnya, masalah di dalam dan luar lapangan Man United sudah ada jauh sebelum pria berusia 39 tahun itu datang ke Old Trafford. Namun, kini semua kekacauan ini membuat Amorim ternoda oleh bau busuk yang melekat pada setiap manajer yang datang ke klub tersebut sejak Sir Alex Ferguson pensiun.
Hanya saja, di bawah mantan bos Sporting Lisbon itu keadaannya lebih buruk. Man United sepertinya tidak cocok dengan sistem 3-4-3 miliknya,
Amorim Pelatih dengan Start Terburuk di Man United
Situasi ini membuat Amorim memulai musim dengan performa terburuk dari semua pelatih The Red Devils dalam 103 tahun terakhir.
Kekalahan di akhir tahun dari Newcastle adalah puncak dari kekalahan Man United yang mengerikan. Kekalahan itu membuat klub tersebut mengumpulkan poin paling sedikit dalam satu tahun kalender sejak 1989 (51), sementara mereka menderita tiga kekalahan kandang berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 1979.
Enam kekalahan United pada bulan Desember adalah kekalahan terbanyak yang diderita klub tersebut dalam satu bulan sejak September 1930. Kemudian, mereka kebobolan 18 gol, jumlah yang sama dengan kebobolan terbanyak sejak Maret 1964.
Dalam delapan pertandingan liga yang dipimpinnya, Man United berada di antara tim terburuk di divisi tersebut dalam serangkaian metrik utama. Metrik-metrik tersebut meliputi gol, konversi tembakan, tembakan tepat sasaran, clean sheet, kebobolan, dan kesalahan yang berujung pada gol, dan masih banyak lagi.
Sembilan gol yang dicetak tim di bawah Amorim merupakan yang terburuk keempat di Premier League sejak 22 November. Selain itu, konversi tembakan United sebesar 9,18 persen menempatkan mereka di posisi ke-14.
Cerita yang sama juga terjadi pada tembakan tepat sasaran mereka (32), sementara satu-satunya clean sheet mereka merupakan yang terburuk kedua di liga. Lebih jauh lagi, United telah membuat empat kesalahan yang berujung pada gol, dengan hanya dua tim yang memiliki rekor yang lebih buruk.
Jika Liga Inggris dimulai saat Amorim memulai sentuhannya di Old Trafford, Man United akan berada di posisi ke-17 dengan tujuh poin dari delapan pertandingan. Posisi mereka di luar zona degradasi hanya akan tercapai dengan rekor gol yang lebih unggul dari Ipswich yang baru promosi.
Dengan kenyataan ini, degradasi merupakan ancaman nyata bagi pemilik rekor 20 kali juara Liga Inggris itu.