5 Kontroversi Paling Memalukan dalam Sejarah Piala AFF

5 Kontroversi Paling Memalukan dalam Sejarah Piala AFF

Olahraga | sindonews | Selasa, 31 Desember 2024 - 17:48
share

Sejak pertama kali digelar pada 1996, Piala AFF telah menjadi ajang sepak bola bergengsi di kawasan Asia Tenggara. Namun, di balik gemerlap kompetisi ini, terdapat sejumlah kontroversi yang mencoreng reputasinya. Timnas Indonesia, salah satu peserta terkuat di Asia Tenggara, bahkan terlibat dalam dua di antaranya. Berikut lima momen kontroversial paling memalukan sepanjang sejarah Piala AFF:

1. Drama Kartu Merah Myanmar (Piala AFF 2004)

Pada edisi 2004, Myanmar mencapai pencapaian besar dengan lolos ke semifinal. Namun, mereka harus menghadapi kekalahan dramatis melawan Singapura di Stadion Nasional Singapura pada 2 Januari 2005. Setelah unggul 2-0, Myanmar akhirnya kalah 2-4 akibat hujan kartu merah untuk tiga pemainnya: Yan Paing, Zaw Lynn Tun, dan Moe Kyaw Thu. Keputusan kontroversial wasit ini membuat Myanmar gagal melaju ke final setelah kalah agregat 5-8.

2. Gol Bunuh Diri Mursyid Effendi (Piala Tiger 1998)

Salah satu skandal terbesar terjadi di Piala Tiger 1998, ketika Indonesia menghadapi Thailand di fase grup. Dengan kedua tim sudah memastikan tempat di semifinal, pertandingan menjadi ajang strategi untuk menentukan lawan di babak berikutnya. Dalam upaya menghindari tuan rumah Vietnam, bek Indonesia Mursyid Effendi dengan sengaja mencetak gol bunuh diri di menit akhir. Keputusan ini berujung hukuman berat: larangan bermain seumur hidup untuk Effendi. Ironisnya, strategi ini justru membawa Indonesia bertemu Singapura, yang kemudian mengalahkan mereka di semifinal dengan skor 1-2.

3. Aksi Brutal Kiper Myanmar (Piala AFF 2008)

Piala AFF 2008 diwarnai insiden mengejutkan ketika kiper Myanmar, Aung Aung Oo, menyerang wasit. Ketegangan terjadi setelah Singapura mencetak gol melalui tendangan bebas cepat, yang dianggap tidak adil oleh pemain Myanmar. Merasa frustrasi, Aung Aung Oo berlari dan mendorong wasit dari belakang, sehingga langsung diusir dengan kartu merah. Pertandingan yang awalnya berakhir 2-1 untuk Singapura akhirnya berubah menjadi kemenangan 3-1 akibat insiden ini.

4. Insiden Laser di Final (Piala AFF 2010)

Final Piala AFF 2010 antara Indonesia dan Malaysia diwarnai tuduhan permainan kotor dari suporter tuan rumah. Pada leg pertama di Stadion Bukit Jalil, kiper Indonesia, Markus Haris Maulana, terganggu oleh sinar laser yang diarahkan dari tribun. Gangguan ini menjadi salah satu alasan kekalahan Indonesia 0-3 di pertandingan tersebut. Meskipun hal ini menuai protes dari pihak Indonesia, hasil tetap tidak berubah.

5. Penalti Kontroversial Singapura (Piala AFF 2007)

Final Piala AFF 2007 antara Thailand dan Singapura juga tidak lepas dari kontroversi. Pada leg pertama, skor imbang 1-1 berubah setelah wasit Ravichandran memberikan penalti kontroversial kepada Singapura di menit ke-83. Para pemain Thailand memprotes keputusan tersebut hingga pertandingan terhenti selama 15 menit. Mustafic Fahrudin sukses mengeksekusi penalti, membawa Singapura unggul 2-1. Singapura kemudian memenangkan gelar juara dengan agregat 3-2.

Topik Menarik