Bahasa Apa yang Digunakan Suku Korowai di Papua?
SUKU Korowai hidup terasing dan jauh dari hingar bingar dunia modern. Mereka masih bertahan dengan nilai-nilai leluhurnya. Tinggal di hutan serta bertahan hidup dengan apa saja yang tersedia dalam belantara.
Lalu bahasa apa yang digunakan suku Korowai dalam berkumunikasi sehari-hari?
Suku Korowai hidup di pedalaman Papua Pegunungan dan Papua Selatan. Populasi mereka diperkirakan sekitar 3.000 orang. Mereka membangun rumah di atas pohon dengan kayu-kayu dan bambu.
Warga Korowai membangun tumah tinggi agar aman dari serangan musuh termasuk binatang buas. Ada dugaan juga bahwa mereka mempraktikkan kanibalisme meski tak ada bukti sahih.
Mengutip dari dari Daily Mail , dalam kehidupan sehari-harinya, suku Korowai banyak mengonsumsi ulat yang diperolehnya dari hutan.
Kehidupan suku diketahui oleh luar sejak datang seorang misionaris Belanda pada 1979. Sejak itu, keberadaan suku ini mulai menarik perhatian orang-orang luar lainnya, seperti peneliti antropologi dari Amerika Serikat, Rupert Stasch, wartawan penjelajah Paul Raffaele, hingga tim Human Planet BBC.
Kehidupan mereka masih sangat sederhana. Untuk aktivitas sehari-hari, mereka masih menggunakan alat-alat yang terbilang primitif, seperti kapak batu misalnya.
Sehari-hari, mereka hanya makan apa yang ada di hutan macam sagu, pisang, palem, hingga pakis. Kadang mereka juga berburu di hutan dengan menyasarkan buruan-buruannya pada hewan-hewan seperti burung kasuari, rusa, babi hutan, hingga ular dan kadal.
Dalam berkomunikasi sehari-hari, suku Korowai menggunakan bahasa Korowai atau Kolufaup yang masuk dalam rumpun bahasa Papua.