Sejarah Permainan Bola Besar di Dunia, dari Voli hingga Basket
SEJARAH permainan bola besar di dunia akan dibahas di artikel ini. Permainan yang dikategorikan bola besar antara lain adalah voli dan basket .
Sejarah permainan bola besar sudah berkembang sejak 1600 SM (Sebelum Masehi). Di masa itu, bola tidak hanya digunakan sebagai sarana berolahraga, melainkan dapat digunakan untuk tujuan keagamaan dan ritual. Ollamaliztli sendiri merupakan permainan yang tumbuh di Mesoamerika pada sekitar 1650 SM. Ini dianggap sebagai olahraga yang religius karena satu dan lain hal.
Dalam permainan ini, pemain terbagi menjadi dua tim dan harus mempertahankannya dengan cara mengoper bola secara bolak-balik. Jika dilihat sekilas, maka ini mirip dengan voli dengan setiap tim diperkuat sekitar 4-5 pemain.
Permainan ini disebut sebagai salah satu ritual keagamaan. Oleh karena itu disebut olahraga yang religius, karena juga mempertaruhkan antara hidup dan mati.
Namun, beberapa hal yang mengindikasikan bahwa permainan ini adalah sebuah cabang olahraga adalah karena memiliki fasilitas lapangan batu besar. Setiap kota yang dihuni Suku Mesoamerika memiliki lapangan batu besar untuk memfasilitasi permainan.
Suku Mesoamerika kuno diketahui telah mengembangkan bola dengan bahan lateks sejak awal 1700 SM. Bahan utama yang digunakan adalah getah pohon.
Sejarah Bola Voli dan Basket
1.Bola Voli
Sejarah Bola Voli Dunia
Voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895 dengan nama Mintonette. William, yang merupakan direktur YMCA (Young Mens Christian Asociation atau Asosiasi Pemuda Kristen) di Holyoke, Massachusetts, memiliki ide untuk menciptakan permainan Mintonette kala para pengusaha lokal mengeluhkan bahwa permainan basket terlalu menguras tenaga dan sangat melelahkan.
Pada awalnya, jumlah pemain yang berlaga untuk masing-masing tim dibebaskan. Selain itu, keterampilan yang minim pun membuat olahraga ini populer dengan lekas.
Pada tahun 1896, Alfred T. Halstead mengubah nama Mintonette menjadi voli. Sebab, kata volleying lebih cocok untuk menggambarkan gerakan dari bola yang dimainkan secara melambung sebelum mencapai tanah.
Sejarah Bola Voli Indonesia
Voli memasuki Indonesia pada sekitar 1928. Permainan ini dibawa oleh para pengajar Belanda yang melakukan sekolah lanjutan di Indonesia. Bekas penjajah Jepang yang tergabung dalam TNI juga turut mempopulerkan olahraga ini ke masyarakat.
Memasuki tahun 1951, Olahraga Voli resmi diperlombakan sejak ajang PON II digelar di Jakarta. Empat tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 22 Januari 1955 di Jakarta, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) resmi lahir dengan W.Y. Latumenten ditunjuk sebagai penyusun pengurus.
2.Bola Basket
Sejarah Basket di Dunia
Permainan bola tangan ini diciptakan oleh seorang bernama James Naismith pada medio 1891. Daya tarik permainan yang diciptakan Naismith tersebut adalah karena mudah dipelajari dan tidak memiliki unsur menendang.
Seiring waktu berjalan, teknis permainan terus dikembangan hingga YMCA resmi memainkannya pada 18 Januari 1892. Itu menjadi penanda kepopuleran olahraga basket di Amerika Serikat.
Tahun 1936 setelah olahraga semakin populer dan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) berdiri, Naismith dinobatkan sebagai Presiden Kehormatan FIBA di Olimpiade, Berlin.
Sejarah Basket di Indonesia
Di Indonesia, basket berkembang mulai tahun 1930. Itu diawali dari perkumpulan olahraga di beberapa kota besar di Indonesia.
Pada tahun 1948, basket mulai diakui sebagai salah satu cabang olahraga yang dilombakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar untuk pertama kalinya. Ajang itu diikuti oleh PORI Solo hingga Yogyakarta.
Pada 23 Oktober 1951, Indonesia membentu organisasi basket pertamanya dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia (PERBASI). Namun, PERBASI kemudian berubah nama kepanjangan karena adanya ejaan bahasa asing di dalam nama. Pada 1955, PERBASI adalah singkatan dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.
Dua tahun sebelumnya, yaitu pada 1953, PERBASI sudah mulai berada di bawah naungan FIBA, dengan Indonesia mengirim pemain basket ke luar negeri untuk pertama kalinya pada 1954.
Penulis: Nur Fitriani
Nur Fitriani adalah aktivis Pers Mahasiswa Ketik dari Polimedia