Terungkap! Ini Alasan FIFA Larang Timnas Malaysia Naturalisasi Mats Deijl
KUALA LUMPUR, iNews.id - Alasan FIFA melarang Timnas Malaysia menaturalisasi Mats Deijl terungkap. Garus keturunan yang terlampau jauh menjadi penyebab utama.
Merujuk aturan Pasal 8 yang Mengatur Penerapan Statuta FIFA terkait kelayakan mewakili timnas, setiap pemain keturunan bisa mewakili negara jika memenuhi empat syarat.
Pertama, pemain tersebut lahir di negara tersebut. Kedua, ibu dan ayah pemain lahir di negara tersebut. Lalu ketiga, kakek dan nenek pemain lahir di negara tersebut. Terakhir atau keempat, pemain tersebut tinggal di negara tersebut selama lebih dari lima tahun.
Sayangnya Deijl tidak memenuhi syarat tersebut. Sebabdarah keturunannya tidak dari nenek atau kakek, tetapi dari buyut yang lahir di Singapura saat masih tergabung dengan wilayah Malaysia.
"Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menginformasikan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah memastikan pemain klub Go Ahead Eagles asal Belanda, Mats Deijl belum lolos persyaratan kelayakan untuk bergabung dengan skuad Harimau Malaya," tulis FAM dikutip, Selasa (1/10/2024).
"Pasalnya, berdasarkan dokumentasi yang terlampir, diketahui pemain berusia 27 tahun itu hanya memiliki darah Malaysia melalui nenek moyangnya dan bukan melalui kakek dan neneknya sebagaimana diatur dalam ketentuan FIFA," lanjut FAM.
FAM tidak menyerah begitu saja usai gagal menaturalisasi Mats Deijl. Mereka terus berusaha mengejar pemain keturunan lain untuk dinaturalisasi guna memperkuat Timnas Malaysia.
Otoritas sepak bola tertinggi di Negeri Jiran itu mengikuti langkah PSSI yakni menaturalisasi pemain keturunan guna menambah kekuatan tim nasional. Timnas Indonesia baru saja merampungkan naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Mereka tinggal melakukan perpindahan federasi dari KNVB (Belanda) ke PSSI. Hilgers dan Reijnders diharapkan bisa membela Garuda saat melawan Bahrain dan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia putaran ketiga.
Timnas Indonesia bentrok Bahrain 10 Oktober. Lalu tim asuhan Shin Tae-yong itu jumpa China lima hari kemudian.