Korban Kebakaran Glodok Plaza, Firasat sang Ayah Sebelum Oshima Yukari Hilang
Kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu, 15 Januari 2025 mengakibatkan delapan orang tewas dan 14 lainnya menghilang. Salah satu korban hilang diketahui bernama Oshima Yukari.
Wanita yang berprofesi sebagai pramugari maskapai di Indonesia tersebut dinyatakan hilang dan diduga menjadi korban di kebakaran tersebut. Hilangnya wanita berusia 30 tahun tersebut diungkap oleh sang ayah, Edi Sunarsono.
Sebelum hilang, Edi mengaku memiliki firasat tidak enak kepada sang anak hingga lebih dari sekali. Pertama, saat bertemu dengan sang anak jauh sebelum kejadian kebakaran.
"Pada tanggal 1 Desember 2024, saya ketemu dia di anjungan Jawa Tengah. Dia bilang 'Bapak, aku pulang dulu ya, itu mobilku tidak bisa masuk, ada di luar.' Nah, dari situ saya merasa beda, seperti ada firasat ga enak,” kata Edi kepada wartawan.
Firasat lain yang dirasakan Edi ada di hari Minggu 12 Januari 2025, saat melihat kerabatnya mengunggah foto Oshima. Melihat foto tersebut, Edi merasakan badan lemas, perasaan pun tidak enak.
Benar saja, pada Kamis 16 Januari 2025 sore, Edi mendapat kabar kurang enak dari Bulik atau tantenya yang berada di Yogyakarta. Dia menyebut Osima menjadi salah satu korban dalam insiden kebakaran Glodok Plaza.
Setelah mengetahui kabar tentang putrinya, Edi langsung mendatangi Pos DVI Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat 17 Januari pagi. Hal itu untuk mencari tahu keberadaan putrinya.
Edi menyebutkan, Osima Yukari berada di lokasi kebakaran karena diundang datang ke ulang tahun temannya. Keluarga Oshima telah menjalani sejumlah test DNA di Rumah Sakit Kramat Jati, namun hingga kini masih belum teridentifikasi.
“Mati hidupnya manusia hanya dari Allah, saya hanya minta sama sama mati. Tapi ya, jangan setragis itu, aku bayangin anakku terbakar, kok bisa menghisap asap seperti itu. Kok tertimpa reruntuhan, saya bayangin tragisnya seperti itu. Namanya juga orang meninggal, ya semoga ada mukjijat, anakku masih hidup dan ketahuan di mana dia tinggal," ujar Edi.
Edi Sunarsono percaya, apapun yang menimpa sang anak merupakan skenario terbaik tuhan. "Tapi, kalau sudah meninggal ya semoga ada kesempatan merawat untuk terakhir kalinya, saya akan doakan. Semoga berada tempat terbaik, di sisi tuhan yang mahakuasa."