Pindar dan Paylater Jadi Penyebab Bunuh Diri, Begini Kata OJK
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan perhatian khusus terhadap fenomena layanan pembiayaan berbasis digital, seperti pinjaman daring (pindar) dan skema buy now, pay later (BNPL), yang banyak disebut sebagai salah satu penyebab sejumlah kasus bunuh diri di masyarakat.
1. Jadi Perhatian Khusus
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Ahmad Nasrullah.
“Memang tidak lantas kita kaitkan. Bahwa ini menjadi persoalan tersendiri di masyarakat itu menjadi concern kita ya. Sebagai regulator, OJK menaruh concern ini,” kata Ahmad dalam Media Briefing OJK, Selasa (21/1/2024).
2. Amanat UU
Keberadaan layanan pindar, telah menjadi amanat dari undang-undang. Kendati memiliki dampak keresahan di masyarakat, pihaknya mengakui masih terdapat hal positif yang dirasakan.
Ahmad menekankan bahwa fenomena pindar dan paylater yang berimas terhadap gagal bayar, merupakan tugas besar regulator untuk menempatkan posisi bisnis ini secara tepat di masyarakat.
“Supaya industri ini instead of membebani masyarakat, justru kita harapkan salah satu yang menjadi solusi bagi kebutuhan pembiayaan di masyarakat,” imbuhnya.
3. Persoalan Skema BPNL
Ia menambahkan, permasalahan pada skema BNPL seringkali muncul ketika pinjaman-pinjaman kecil seperti puluhan atau ratusan ribu rupiah menjadi beban berat bagi peminjam, yang tidak memiliki kemampuan membayar.
Pihaknya tidak menutup mata terhadap dampak negatif yang muncul, seperti meningkatnya kredit macet dan keresahan di masyarakat.
“Apabila menimbulkan kredit macet, menimbulkan keresahan, itu efeknya saja ya,” ujarnya,
4. Layanan BNPL
Nasrullah mengakui bahwa layanan seperti BNPL memiliki sisi positif, terutama dalam memberikan akses pembiayaan untuk kebutuhan produktif.
Di tengah berbagai risiko yang ditimbulkan oleh layanan pindar dan BNPL, OJK menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat.
“Makanya yang di sini kunci pentingnya adalah kita melakukan edukasi yang benar kepada masyarakat supaya dengan bijak memanfaatkan fasilitas yang disediakan di perusahaan pembiayaan,” jelasnya.