Harapan Indra Sjafri untuk Patrick Kluivert: Tetap Pertahankan Filosofi Sepakbola Indonesia
JAKARTA - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-20, Indra Sjafri berharap besar kehadiran Patrick Kluivert tak mengubah filosofi bermain khas Indonesia. Indra tak mau Kluivert menyulap skuad Garuda saat ini dengan gaya bermain yang jauh berbeda, sebab menurut para pemain Timnas Indonesia sudah nyaman dengan gaya bermain alias filosofi khas Indonesia.
Kluivert ditunjuk sebagai pengganti Shin Tae-yong di kursi pelatih kepala Timnas Indonesia. Atas pergantian itu, kemudian muncul pertanyaan apakah arsitek asal Belanda tersebut bakal mengubah filosofi sepak bola yang selama ini telah dilakukan Shin Tae-yong.
1. Indra Sjafri Nantikan Filosofi Bermain Patrick Kluivert
Indra mengatakan masih menunggu hal tersebut. Tapi, pelatih berusia 61 tahun itu telah berdiskusi panjang bersama Kluivert mengenai filosofi sepak bola.
Dia menyampaikan kalau anak-anak Indonesia akan nyaman jika bermain dengan filosofi sepak bola khas Indonesia ketimbang harus menerapkan gaya sepak bola negeri lain.
“Itu yang harus kita tunggu, kan dia (Kluivert) belum mulai bekerja. Kita tunggu. Makanya konteks itu saya punya kewajiban untuk memberikan masukan. Karena memang filosofi sepak bola itu yang akan memandu dia maju tidaknya. Ranking 1-20 di dunia, itu negara yang mempunyai filosofi,” kata Indra di Stadion Madya, dikutip Kamis (16/1/2025).
“Menurut saya, saya sempat bicara kemarin dengan dia ‘anak Indonesia akan nyaman bermain dengan cara Indonesia’ dan dia amini. Orang Belanda akan nyaman bermain dengan cara Belanda,” sambungnya.
2. Indra Sjafri Harap Patrick Kluivert Bisa Maksimalkan Potensi Timnas Indonesia
Indra menyampaikan seperti itu ke Kluivert berdasarkan pengalaman panjangnya menangani skuad muda Timnas Indonesia. Dia pun mengambil contoh ketika skuad Garuda Nusantara membungkam Argentina di turnamen mini Seoul Earth On Us Cup 2024. Para pemain Indonesia tampil nyaman ketika menerapkan gaya bermain yang berkarakter Indonesia.
“Termasuk selama ini saya katakan passing pemain Indonesia jelek misalnya, tetapi kok bisa kita menang dengan Argentina (2-1 di Seoul Earth On Us Cup 2024). Buktinya ball possession 65 persen terjadi 586 umpan, tapi 85 persen sukses. Passing anak Indonesia akan jelek kalau dimainkan dengan gameplan tidak tepat,” terangnya.
Karena itu, Indra menyampaikan kepada Kluivert untuk memaksimalkan potensi yang ada. Terlebih saat ini Timnas Indonesia dihuni oleh pemain-pemain keturunan yang berkualitas. Menurutnya, kombinasi antara pemain lokal dan keturunan yang hanya tinggal diperkuat oleh Kluivert. Dan pastinya semua itu butuh waktu.
“Oleh sebab itu saya bilang ayo maksimalkan potensi yang ada, jangan mengubah potensi, karena tidak satupun pelatih bisa menjadi tukang sulap,” ujarnya.
“Maksimalkan potensi yang ada, apalagi kita diperkuat dengan potensi-potensi pemain keturunan yang saya pikir sudah sangat luar biasa. Kombinasi keturunan dan lokal inilah yang harus bersinergi, yang harus bahu membahu saling mengisi untuk bisa sukses,” pungkas Indra.