9 Alasan Isra Miraj Terjadi di Malam Hari
JAKARTA - Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam. Pada momen itu, Rasulullah SAW menerima perintah sholat secara langsung dari Allah SWT. Kejadian ini, sebagaimana disebutkan dalam Alquran, berlangsung pada waktu malam.
Banyak yang mempertanyakan alasan di balik pemilihan waktu malam untuk peristiwa agung ini. Menurut pandangan Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Al-Ayatul Kubra fi Syarhi Qisshatil Isra, terdapat sembilan alasan mengapa malam dipilih sebagai waktu Isra Miraj.
Berikut 9 alasan Isra Miraj terjadi pada malam hari, sebagaimana melansir laman NU Online, Rabu (15/1/2025):
1. Malam Waktu Ideal untuk Menyendiri dan Mengkhususkan Ibadah
Malam hari sering kali dianggap sebagai waktu terbaik untuk khalwah atau menyepi. Dalam suasana yang tenang, manusia cenderung lebih mudah berkonsentrasi, fokus, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut Ibnu Munir, malam memberikan kesempatan bagi seseorang untuk terbebas dari hiruk-pikuk duniawi, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih khusyuk dan penuh penghayatan. Oleh karena itu, Allah SWT memilih malam sebagai waktu untuk peristiwa Isra Miraj agar Rasulullah SAW dapat menjalani perjalanan spiritual ini dengan sepenuh jiwa tanpa gangguan duniawi.
2. Malam Berkaitan dengan Perintah Sholat
Sholat, yang menjadi salah satu inti dari peristiwa Isra Miraj, memiliki keterkaitan yang erat dengan waktu malam. Allah SWT berfirman :
???? ???????? ?????? ??????????
“bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil.”(Q.S Al-Muzzammil: 2)
Ayat ini menunjukkan malam adalah waktu yang dianjurkan untuk beribadah, khususnya sholat malam. Malam menciptakan suasana tenang, sehingga umat Islam dapat lebih khusyuk dalam menjalankan kewajiban ini. Dengan demikian, pemilihan waktu malam untuk Isra Miraj menggarisbawahi pentingnya hubungan spiritual melalui sholat.
3. Ujian Keimanan terhadap Hal-Hal Ghaib
Isra Miraj adalah peristiwa luar biasa yang melibatkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dilanjutkan dengan perjalanan ke langit.
Bagi sebagian orang, hal ini sulit diterima karena berada di luar jangkauan akal manusia. Peristiwa ini menjadi ujian bagi umat Islam untuk mempercayai hal-hal ghaib yang hanya dapat diyakini melalui iman. Orang-orang beriman yang percaya pada kejadian ini membuktikan ketulusan iman mereka, sementara orang-orang kafir yang tetap mengingkari menjadi semakin jauh dari kebenaran.
4. Malam Waktu yang Dimuliakan
Dalam tradisi Islam, malam memiliki kedudukan istimewa. Banyak peristiwa penting dalam kehidupan para nabi yang terjadi pada waktu malam, seperti turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW dan peristiwa Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.
Ibnu Dihyah menegaskan, malam bukanlah waktu yang hina, sebagaimana yang diyakini sebagian filsuf. Justru, malam menyimpan kemuliaan dan keberkahan, sehingga pemilihan waktu ini untuk Isra Miraj mengukuhkan nilai-nilai tersebut.
5. Waktu Kebersamaan dengan yang Tercinta
Malam hari sering kali menjadi waktu untuk berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai. Dalam konteks peristiwa Isra Miraj, malam dipilih untuk menunjukkan keintiman antara Allah SWT dan Rasulullah SAW. Allah SWT ingin memberikan pengalaman spiritual yang penuh kasih sayang kepada Rasul-Nya, dan malam adalah waktu yang paling tepat untuk menciptakan suasana ini.
6. Malam Adalah Satu-satunya Waktu yang Dijanjikan Allah dalam Alquran
Salah satu malam yang paling istimewa dalam Islam adalah Lailatul Qadar, yang disebutkan dalam Alquran sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Tidak ada waktu lain yang dijanjikan Allah SWT dengan keistimewaan seperti ini selain malam hari. Dengan demikian, pemilihan malam untuk peristiwa Isra Miraj menunjukkan malam memiliki nilai yang sangat tinggi dalam Islam, menjadi waktu yang istimewa untuk peristiwa luar biasa.
7. Malam Adalah Waktu Turunnya Wahyu Pertama
Polisi Gerebek Rumah di Pekon Margakaya dan Berhasil Tangkap 3 Pemuda Diduga Terlibat Narkoba
Wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW juga terjadi pada malam hari. Hal ini menguatkan bahwa malam adalah waktu yang penuh keberkahan dan keistimewaan dalam perjalanan hidup seorang nabi. Dalam konteks Isra Miraj, pemilihan malam menegaskan kesinambungan antara momen-momen penting dalam risalah kenabian.
8. Malam Adalah Waktu Dikabulkannya Doa
Dalam tradisi Islam, malam hari adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Pada waktu ini, seorang hamba dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan harapan doa-doanya dikabulkan. Berbeda dengan siang hari yang lebih banyak dihabiskan untuk aktivitas duniawi, malam memberikan ruang untuk refleksi dan permohonan.
9. Malam Adalah Waktu untuk Menyegarkan Pikiran dengan Istirahat
Allah SWT menciptakan malam sebagai waktu untuk beristirahat, sebagaimana Allah SWT berfirman:
?????? ???????? ?????? ?????? ???????? ???????? ???????????? ???????? ????????? ?????????? ?????????
“Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian dan tidur untuk istirahat. Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.”(Q.S Al-Furqan: 47)
Istirahat pada malam hari memberikan kesegaran dan ketenangan pikiran, sehingga manusia dapat kembali produktif di pagi hari. Pemilihan malam untuk Isra Miraj memberikan simbol bahwa di tengah waktu yang umumnya digunakan untuk beristirahat, Allah SWT memberikan kesempatan kepada Rasulullah untuk merasakan pengalaman spiritual yang memperbarui semangat dan keimanannya.
Dengan sembilan alasan tersebut, pemilihan waktu malam untuk Isra Miraj bukanlah tanpa alasan. Malam memiliki nilai spiritual yang tinggi, penuh keberkahan, dan memberikan suasana yang ideal untuk peristiwa luar biasa seperti Isra Miraj. Wallahualam