Film Mama, Teror Ibu Palsu yang Menyeramkan

JAKARTA - Super Media Pictures telah trailer dan poster resmi film "Mama". Acara ini dirayakan dengan penuh makna bersama anak-anak yatim piatu di kantor Super Media Pictures yang berlokasi di Cinere. Perwakilan kru dan para pemain film turut hadir dalam momen spesial ini.

Prosesi syukuran dimulai dengan pemotongan tumpeng, pemberian cenderamata untuk anak-anak yatim piatu, dan doa bersama. Acara ini menjadi momentum istimewa bagi seluruh tim yang terlibat dalam film "Mama", yang merupakan produksi keempat dari Super Media Pictures.

Menurut sang sutradara, Uda Agan, ada alasan mendalam di balik penyelenggaraan syukuran dengan konsep yang berbeda ini.

“Kami terinspirasi oleh makna ‘kasih’ yang menjadi inti cerita film kami. Karena itu, kami memilih untuk merayakan peluncuran trailer dan poster resmi film ‘Mama’ bersama anak-anak yang penuh cinta ini. Doa dan senyum mereka memberi semangat luar biasa bagi kami untuk terus berkarya,” ungkap Uda Agan.

Film Mama dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 23 Januari 2025. Film ini mengisahkan perjuangan seorang gadis kecil bernama Dinda (diperankan oleh Nafiza Fatia Rani) dan ayahnya, Wahyu (diperankan oleh Rizky Hanggono), setelah kehilangan sosok ibu, Mira (diperankan oleh Ayu Inten), yang meninggal dalam kecelakaan tragis.

Kehilangan ibu menjadi luka yang mendalam bagi Dinda. Untuk memulihkan hati yang rapuh, Wahyu memutuskan membawa Dinda tinggal di rumah peninggalan keluarga di pinggiran kota atas saran dari temannya, Rizal (diperankan oleh Tanta Ginting).

Di sana, Dinda bertemu dengan sosok wanita hangat dan lembut bernama Ayu (diperankan oleh Agnes Naomi). Kehadiran Ayu perlahan mengisi kekosongan peran seorang ibu dalam hidup Dinda. Namun, hubungan yang hangat ini ternyata menyimpan banyak misteri. Air mata yang mengalir dari Dinda dan Ayu tidak hanya mencerminkan cinta dan kasih sayang, tetapi juga luka-luka tersembunyi yang membutuhkan jawaban.

Film "Mama" tidak hanya menghadirkan suasana horor yang mencekam, tetapi juga menawarkan cerita penuh emosi, mulai dari ketegangan hingga keharuan mendalam dalam melihat hubungan anak dan orang tua.

Untuk menyeimbangkan suasana, film ini juga menghadirkan komedi dari aktor seperti Arief Didu dan Anyun Cadel, yang siap memberikan humor segar di tengah ketegangan cerita.