Mengulik Awal Mula Tren Stroberi Korea di Indonesia
JAKARTA - Keberadaan stroberi premium Korea pertama kali mulai ngetren di pasar Indonesia pada 2018. Dia menarik perhatian karena ukuran lebih besar dengan rasa manis dan tekstur kenyal.
Jenny Woo, Representatif Korean Strawberry Export Integration Organization (K-BERRY) mengatakan, alasan lain yang membuat buah ini populer di Indonesia adalah para idol K-Pop.
“Banyak idol yang makan buah ini, lalu jadi booming di Indonesia. Sejak tahun lalu, penjualan stroberi Korea di Indonesia terus meningkat,” ujarnya kepada Okezone di Mid Plaza, Jakarta Pusat.
Pengaruh para idol K-Pop tersebut, membuat para penggemarnya penasaran dengan keberadaan buah tersebut. Pada 2020, stroberi Korea mulai memasuki pasar lebih besar di Tanah Air.
Tren mengonsumsi stroberi premium Korea semakin berkembang di kalangan konsumen kelas menengah ke atas yang semakin memperhatikan kualitas dan manfaat buah-buahan.
Kualitas stroberi Korea ditunjang pengelolaan pertanian yang cermat dan teknologi budidaya yang maju. Alhasil, pada 2021, stroberi Korea menjadi salah satu produk unggulan ekspor di Negeri Ginseng.
Dengan distribusi di 26 negara, nilai ekspor stroberi Korea mencapai lebih dari USD63 juta atau setara Rp1,01 triliun. Hal ini menjadikan stroberi Korea menjadi produk buah terkemuka di Asia.
Jenny Woo mengatakan, K-BERRY sudah membawa lima jenis stroberi Korea berkualitas tinggi ke Indonesia: Kuemsil, Vitaberry, Sulhyang, Snowberry, dan varietas terbaru Hong Hui.
Setelah stroberi, K-BERRY juga membawa buah kesemek ke Indonesia. Buah satu ini, memiliki rasa manis dengan tekstur lembut yang dapat dimakan langsung atau diolah jadi selai.
Meski kesemek masih terbilang lebih jarang ditemukan dibandingkan stroberi, buah ini mulai memperkaya pilihan buah tropis di pasar Indonesia.*