Bahaya Emisi Karbon, Berdampak bagi Lingkungan hingga Kesehatan Manusia

Bahaya Emisi Karbon, Berdampak bagi Lingkungan hingga Kesehatan Manusia

Terkini | okezone | Selasa, 14 Januari 2025 - 23:39
share

Emisi karbon berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Gas rumah kaca seperti CO?, metana (CH?), dan nitrous oxide (N?O) berkontribusi besar terhadap pemanasan global, yang mengakibatkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan.

Meski emisi karbon sering dikaitkan dengan pembakaran bahan bakar fosil, sektor lain seperti pertanian, deforestasi, dan limbah juga turut berperan dalam peningkatan konsentrasi karbon di atmosfer.

Berikut dampak emisi karbon bagi lingkungan dan kesehatan, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (14/1/2024).

1. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Emisi karbon dioksida (CO?) menjadi salah satu kontributor utama efek rumah kaca. Gas ini memerangkap panas di atmosfer, menyebabkan suhu rata-rata bumi meningkat. Fenomena ini dikenal dengan pemanasan global.

Peningkatan suhu ini memengaruhi pola cuaca di seluruh dunia, yang mengarah pada perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim sangat luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan.

2. Polusi Udara dan Penyakit Pernapasan

Emisi karbon dari kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan polutan udara lainnya, seperti partikel halus (PM2.5) dan oksida nitrogen (NOx).

Polusi udara ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi sistem pernapasan. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara, terutama partikel halus, dapat menyebabkan penyakit pernapasan kronis seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Orang yang tinggal di kota-kota besar atau daerah dengan tingkat polusi udara tinggi berisiko lebih besar terkena penyakit ini.

3. Kanker Paru-paru

Paparan terus-menerus terhadap polusi udara, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, salah satu jenis kanker yang paling mematikan di dunia.

Benzena dan arsenik, dua zat kimia yang terkandung dalam asap kendaraan dan industri, diketahui memiliki sifat karsinogenik.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif emisi karbon, sebagai berikut:

1. Penggunaan Energi Terbarukan

Beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidroelektrik dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon.

Pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia semakin berinvestasi dalam teknologi energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

2. Efisiensi Energi

Meningkatkan efisiensi energi di sektor industri, transportasi, dan rumah tangga dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon. Teknologi yang lebih efisien, seperti kendaraan listrik dan bangunan yang ramah lingkungan, dapat membantu mengurangi jejak karbon.

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk efisiensi energi adalah dengan melakukan akuntansi karbon dan pelaporan ESG (Environmental, Social, and Governance). Penghitungan emisi karbon bisa dilakukan menggunakan Envicount.

Envicount bisa melacak, mengukur, dan menganalisis emisi karbon secara mendalam. Selain itu, perangkat lunak ini juga dapat menghasilkan laporan ESG yang sesuai dengan standar global, memungkinkan perusahaan untuk memenuhi persyaratan regulasi sekaligus meningkatkan kredibilitas mereka di mata pemangku kepentingan.

“Software ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam melakukan tindakan nyata untuk masa depan yang berkelanjutan,” ujar CEO Envicount Effendy Christina, dikutip Selasa.

 

Envicount mendorong kesadaran perusahaan akan pentingnya transparansi dalam keberlanjutan. Dengan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti, bisnis dapat menjadi agen perubahan dalam mengatasi tantangan lingkungan global.

Envicount memiliki misi untuk mendukung perusahaan dalam perjalanan menuju emisi nol bersih melalui solusi terdepan yang menyeluruh. Dengan visi memberdayakan bisnis untuk memimpin transisi global menuju ekonomi rendah karbon, Envicount berharap dapat menciptakan dampak positif yang signifikan.

3. Penghijauan dan Pengelolaan Hutan

Penanaman pohon dan perlindungan hutan sangat penting untuk menyerap CO? dari atmosfer. Deforestasi yang terus-menerus harus dihentikan, dan reboisasi harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan alam dalam menyerap emisi karbon.

Topik Menarik