Penjualan Karbon Jadi Syarat Bisnis di Pasar Internasional

Penjualan Karbon Jadi Syarat Bisnis di Pasar Internasional

Terkini | okezone | Senin, 6 Januari 2025 - 18:01
share

JAKARTA - Transaksi bursa karbon kini menjadi salah syarat berbisnis di pasar dunia. Hingga saat ini, transaksi karbon di Tanah Air mencapai 908.018 ton CO2 ekuivalen pada bursa karbon dengan total nilai transaksi sebesar Rp50,64 miliar. 

1. Penjualan Karbon 

PLN IP mencatatkan penjualan 273 ton CO?e emisi terverifikasi kepada Sucofindo melalui IDX Carbon. Capaian ini merupakan wujud dukungan terhadap pelaksanaan transisi energi dan pengembangan bisnis beyond kWh. 

2. Jadi Syarat Pasar Global 

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan, di tengah tuntutan penggunaan energi ramah lingkungan pada eksportir retail, PLN Indonesia Power hadir dengan solusi Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) yang memenuhi standar dan kebutuhan pasar internasional.

"Penjualan karbon ini dapat mendung pemenuhan syarat pasar internasional yang semakin peduli terhadap bisnis yang mengedepankan kelestarian alam," kata Edwin.

 

3. Buka Peluang Investasi

Edwin mengungkapkan, kolaborasi penjualan 273 ton CO?e emisi ini merupakan salah satu langkah nyata PLN IP dalam mendukung keberlanjutan dan ekonomi rendah karbon di Indonesia. Sebelumnya, PLN IP juga telah bekerja sama dengan PT Bala Biotech Indonesia dan PT Iklim Muda Sentosa dalam perdagangan karbon.

"PLN Indonesia Power siap mewujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan raih peluang di pasar global dengan nilai tambah," kata Edwin.

Menurut Edwin, melalui green initiative ini PLN IP berupaya mengurangi jejak karbon, mendukung komitmen Pemerintah terhadap Net Zero Emission, serta membuka peluang bagi lebih banyak mitra untuk terlibat. Lebih dari itu, bagi para eksportir retail yang akan memasuki pasar Eropa, SPE kini semakin dibutuhkan.

"Melalui carbon trading ini, kami berkomitmen mendukung dekarbonisasi nasional dan target Net Zero Emission 2060. PLN IP membuka peluang bagi para mitra untuk terlibat dalam green collaboration ini," tutup Edwin.

Topik Menarik