WIKA Gedung (WEGE) Bidik Kontrak Rp3,5 Triliun di 2025

WIKA Gedung (WEGE) Bidik Kontrak Rp3,5 Triliun di 2025

Terkini | okezone | Minggu, 5 Januari 2025 - 22:05
share

JAKARTA - PT Wijaya Karya Gedung Tbk (WEGE) atau WIKA Gedung menargetkan kontrak baru sebesar Rp3,5 triliun di  2025. Angka itu naik tipis dibandingkan target kontrak baru tahun 2024 lalu yang sebesar Rp3 triliun.

1. Hadapi Tantangan

Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita mengatakan, di tahun 2025 ini perseroan masih akan menghadapi tantangan yang sama seperti tahun 2024 lalu. Di mana, WEGE merevisi capaian kontrak dari sebelumnya Rp5 triliun menjadi Rp3 triliun.

Hadian menjelaskan, hal tersebut dikarenakan banyak proyek perseroan khususnya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengalami perubahan tenggat waktu atau bahkan tertunda.

2. Sejumlah Proyek

Sejumlah proyek khususnya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tercatat mundur dari target penyelesaian. Adapun proyek pembangunan gedung Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) 1 di IKN dengan nilai kontrak sebesar Rp672 miliar. Proyek ini sebelumnya ditargetkan rampung pada Oktober 2024, namun mundur ke Desember 2024.

Kemudian, proyek hunian Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di IKN dengan nilai kontrak Rp1,63 triliun juga mundur dari target rampung November 2024 menjadi April 2025. Selanjutnya, proyek pembangunan hunian TNI modular di IKN yang sebelumnya ditargetkan selesai pada November 2024 menjadi Desember 2024. 

 

“Karena pengalaman kami di tahun 2024 yang Rp5 triliun menjadi Rp3 triliun, jadi kami bergeser juga di 2025, targetnya kurang lebih Rp3,5 triliun saja,” kata Hadian dalam Talkshow yang disiarkan YouTube Mirae Asset Sekuritas, dikutip Minggu (5/1/2024).

3. Proyek Turun

Dalam hal pemberi kerja, perseroan menyebut bahwa di tahun 2025 ini porsi proyek pemerintah akan turun, yang disebabkan oleh berkurangnya anggaran infrastruktur. Hadian meyakini, kontrak baru yang dicapai perseroan tahun ini akan lebih banyak berasal dari sektor swasta.

“Memang selama ini kami 50 persen dari pemerintah, sisanya itu dari BUMN dan swasta, mungkin bisa saja terjadi di tahun ini bergeser ke arah swastanya. Tapi kami yakin bahwa yang Rp3,5 triliun untuk di tahun 2025 mudah-mudahan tercapai,” ujar Hadian.

Topik Menarik