Gunung Semeru Erupsi 7 Kali, Warga Diimbau Perhatikan Jarak Aman
JAKARTA - Gunung Semeru mengalami tujuh kali erupsi beruntun sejak dini hari hingga pagi ini, Sabtu (4/1/2025). Saat ini statusnya masih waspada atau level II.
Dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) erupsi di gunung yang secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, tercatat sejak pukul 00.09 WIB, 00.33 WIB, 01.08 WIB, 01.48 WIB, 05.39 WIB, 08.28 WIB, dan 08.38 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Liswanto memaparkan erupsi yang signifikan pagi ini terjadi pukul pukul 05.39 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak atau sekira 4.376 m di atas permukaan laut.
“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Sabtu, 04 Januari 2025, pukul 05:39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 4376 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung,” kata Liswanto dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Liswanto mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan Km dari puncak aau pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 Km dari puncak.
“Tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” imbaunya.