Erick Thohir Jamin Keselamatan Penerbangan Saat Lebaran 2025
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumpulkan direksi Garuda Indonesia, Citilink dan Airnav. Erick Thohir ingin memastikan keamanan penerbangan dalam menghadapi libur Lebaran 2025.
1. Pelayanan Lebaran Wajib Maksimal
Erick Thohir menegaskan komitmen keamanan penerbangan dan mempersiapkan layanan yang optimal. Hal ini selaras dengan beberapa insiden kecelakaan pada dunia penerbangan beberapa hari terakhir dan juga lebih lanjutnya ini sebagai komitmen pemerintah bersama maskapai nasional untuk memprioritaskan keamanan penerbangan.
2. Cek Kondisi Pesawat
Erick juga menegaskan bahwa penting memperhatikan kondisi pesawat harus dalam keadaan prima, termasuk mengelola tingkat kelelahan kru yang bertugas.
“Beliau-beliau sudah sangat berpengalaman, tetapi kita tetap harus review dan memastikan semuanya dalam kondisi terbaik," tegas Erick, Kamis (2/1/2025).
3. Antisipasi Lonjakan Penumpang di Lebaran 2025
Selain memperhatikan dan mengelola tingkat kelelahan kru yang bertugas, pemerintah juga menyoroti efesiensi pengelolaan armada pesawat. Hal ini sangat vital sebab lonjakan penumpang saat libur lebaran nanti diperkirakan jumlahnya empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
“Kita tidak perjudis antara merk satu dan merk lainnya. Tetapi tentu yang kita bicarakan, nomer satu efisiensi daripada penggunaan jenis-jenis pesawat tersebut untuk tujuannya. Karena kan masing-masing ada jarak penerbangan untuk pesawat ini,” kata Erick.
Langkah ini sebelumnya pernah diambil oleh maskapai Garuda Indonesia saat restrukturisasi, sebab mengurangi jumlah varian armada yang dioperasikan membuat lebih fokus dan efisien.
4. Penambahan Pesawat
Erick mengakui bahwa jumlah armada pesawat yang tersedia masih jauh dari target untuk memenuhi kebutuhan domestik. Lonjakan penumpang dilibur Nataru kemarin menjadi acuan para maskapai untuk menambahkan jumlah armada pesawatnya di tahun 2025.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan, menanggapi pernyataan Erick mengenai rencana penambahan pesawat.
“Harapannya nanti total sampai 2025 kita bisa mencapai sampai 20 pesawat,” ujar Wamildan.
Pelita Air, yang saat ini mengoperasikan 12 pesawat, juga berkomitmen menambah armada hingga 18 unit pada 2025. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan.
“Kalau kami Pelita 12 pesawat sekarang, tahun ini sudah pasti, jadi bukan rencana sudah pasti, tinggal menunggu tambahan armada lagi 6, jadi akan 18 pesawat kita operasikan lagi di 2025,” ujar Dendy.
5. Citilink Pilih Restorasi Armada dibanding Pesawat Baru
Kendati demikian, Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai menjelaskan bahwa maskapai Citilink pada tahun ini tidak berfokus terhadap penambahan armada, melainkan memfokuskan restorasi terhadap armadanya.
“Untuk Citilink, penambahan pesawat baru yang disewa tahun ini tidak ada, namun kita fokus kepada restorasi pesawat kita yang saat ini masih unserviceable,” jelas Dewa.
Dengan strategi ini diharapkan para maskapai mempersiapkan segala hal secara optimal, baik dari keamanan penerbangan, efesiensi pengelolaan armada dan rencana penambahan pesawat.