Investigasi Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Penyelidik Ekstrak Data Perekam Suara Kokpit

Investigasi Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Penyelidik Ekstrak Data Perekam Suara Kokpit

Global | okezone | Rabu, 1 Januari 2025 - 13:04
share

SEOUL - Penyelidik dilaporkan telah mengekstrak data dari perekam suara kokpit pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan pada Minggu kemarin. Kementerian Transportasi mengatakan, penyelidik Korea Selatan (Korsel) telah mengekstrak data dari perekam suara kokpit pesawat dan akan mengubahnya menjadi berkas audio, informasi penting untuk mencoba menjelaskan beberapa menit yang menyebabkan kecelakaan.

Melansir Reuters, Rabu (1/1/2025), Kementerian Transportasi Korsel melanjutkan, tim investigasi masih bekerja untuk mengekstrak isi perekam data penerbangan, yang ditemukan kehilangan konektor kunci.

Seluruh penumpang berjumlah 175 orang dan empat dari enam awak tewas pada hari Minggu ketika pesawat Jeju Air mendarat dengan posisi terbalik di Bandara Internasional Muan di barat daya negara itu. Pesawat itu menghantam tanggul pasir dan beton di ujung landasan pacu, tempat pesawat itu terbakar.

Dua awak pesawat, yang berada di dekat ekor Boeing 737-800, selamat dari bencana tersebut.

Pemerintah Korsel telah mengumumkan masa berkabung nasional hingga 4 Januari.

Kementerian Transportasi Korsel mengatakan dua pejabat AS lainnya tiba pada Selasa malam untuk bergabung dengan tim yang terdiri dari sekitar dua lusin penyelidik termasuk dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Badan Penerbangan Federal, dan produsen pesawat Boeing.

"Mereka juga berencana untuk memulai penyelidikan visual terhadap reruntuhan pesawat," kata Wakil Menteri Penerbangan Sipil Joo Jong-wan, dalam sebuah pengarahan.

Para pejabat mengatakan para penyelidik diharapkan untuk memeriksa apakah tabrakan burung, kegagalan roda pendaratan untuk jatuh, atau apakah masalah dengan sistem kontrol lainnya berperan dalam bencana tersebut.

Mereka juga akan menyelidiki tindakan terburu-buru pilot untuk mencoba mendarat tepat setelah ia mengumumkan keadaan darurat.

Para pakar keselamatan udara juga mempertanyakan apakah tanggul bandara yang dirancang untuk menopang peralatan navigasi dibangun terlalu dekat dengan ujung landasan pacu.

 

Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok pada hari Rabu menyerukan penyelidikan yang adil dan objektif, dan mengatakan prosedur pemakaman telah dimulai setelah semua korban diidentifikasi secara resmi.

"Masalah yang paling mendesak saat ini adalah mengembalikan para korban kepada keluarga mereka," kata Choi dalam rapat internal lembaga.

Pihak berwenang bandara mendirikan altar pada Selasa malam. Pada hari Rabu, bus-bus membawa keluarga korban ke lokasi kecelakaan sehingga mereka dapat memberikan penghormatan terakhir, hanya beberapa meter dari ekor pesawat yang hangus dan patah. Itu menjadi satu-satunya bagian pesawat yang relatif utuh setelah kecelakaan.

Bandara Muan dipenuhi oleh pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir mereka di altar, yang menyebabkan antrean sepanjang beberapa ratus meter.

Pejabat daerah mengirimkan peringatan untuk mendesak para pengunjung agar pergi ke tugu peringatan yang lebih besar yang didirikan di kompleks olahraga sekitar 9 km (5 mil) dari lokasi kecelakaan.

Masih perlu beberapa hari lagi sampai semua keluarga yang berduka dapat memastikan jenazah orang yang mereka cintai dapat diserahkan.

Topik Menarik