Kisah Penyesalan Terbesar Roberto Mancini yang Kapok Melatih Timnas Arab Saudi
KISAH penyesalah terbesar Roberto Mancini yang kapok melatih Timnas Arab Saudi menarik diulas. Hal itu disampaikan olehnya dalam wawancara dengan salah satu media Italia beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Roberto Mancini membuat gempar publik Italia karena pengunduran dirinya dari kursi kepelatihan Timnas Italia pada 2023. Terlebih, eks pelatih Manchester City itu tidak menjelaskan lebih detail alasannya mundur.
Secara kualitas permainan dan performa, Gli Azzurri -julukan Timnas Italia- asuhan Mancini terbilang oke. Publik pun cukup puas dengan performa Mancini.
Namun yang lebih mengejutkan, hanya selang beberapa hari setelah pengunduran diri tersebut, Roberto Mancini menerima tawaran untuk menjadi juru taktik Timnas Arab Saudi. Dia menggantikan Herve Renard.
1. Sempat Digadang-gadang Bakal Bikin Timnas Arab Saudi Makin Gacor
Kedatangan juru taktik asal Italia itu dianggap akan membuat Timnas Arab Saudi meningkat secara performa maupun prestasi. Meski pada kenyataannya, hasilnya di luar dugaan dan cenderung buruk.
Sepanjang Agustus 2023 hingga Oktober 2024, Mancini hanya meraih 8 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 5 kekalahan. Di Kualifikasi Piala Dunia 206 saja, mereka sangat terseok-seok, khususnya setelah ditahan imbang Timnas Indonesia pada September 2024.
Diperparah dengan kekalahan 0-2 atas Jepang dan hasil imbang atas Bahrain membuat posisinya semakin pelik. Alhasil, Mancini akhirnya dipecat oleh Federasi Sepakbola Arab Saudi (SAFF).
2. Tak Mau Latih Timnas Arab Saudi jika Bisa Memutar Waktu
Terbaru, Roberto Mancini bercerita pada media setempat bahwa memilih melatih Timnas Arab Saudi adalah salah satu keputusan terburuk yang ia sesali. Ia bahkan ingin memutar waktu agar dirinya tidak pernah mengalami penyesalan itu.
"Apabila bisa memutar waktu, saya tidak akan memutuskan untuk meninggalkan Timnas Italia lagi. Saya tidak akan membuat keputusan yang salah lagi,” kata Roberto Mancini
"Untuk alasan teknis, untuk alasan sepakbola, karena menjadi pelatih Nazionale adalah pekerjaan terbaik yang pernah ada. Tidak, saya tidak akan membuat pilihan yang sama lagi," sambungnya.
