Honda dan Nissan Umumkan Rencana Merger, Bentuk Produsen Mobil Terbesar Ketiga di Dunia
TOKYO – Dua perusahaan otomotif Jepang, Honda dan Nissan mengumumkan rencana melakukan merger, yang akan menciptakan produsen mobil terbesar ketiga di dunia. Langkah diambil di saat industri otomotif mulai meninggalkan bahan bakar fosil.
Presiden kedua perusahaan, Toshihiro Mibe dari Honda dan Makoto Uchida dari Nissan, menandatangani nota kesepahaman pada Senin, (24/12/2024) yang memproyeksikan pembentukan perusahaan induk pada Agustus 2026. Merger ini, jika terealisasi, berpotensi menempatkan mereka pada posisi ketiga di pasar setelah Toyota dan Volkswagen, demikian dilaporkan Al Jazeera.
Honda, yang saat ini merupakan produsen mobil terbesar kedua di Jepang, secara luas dipandang sebagai satu-satunya mitra nasional yang mampu menyelamatkan Nissan, yang telah berjuang sejak mantan pimpinannya Carlos Ghosn ditangkap atas tuduhan penipuan dan penyalahgunaan aset perusahaan pada 2018.
Nissan, yang bernilai sekitar USD10 miliar, mengatakan pada November bahwa mereka memangkas 9.000 pekerjaan, atau 6 persen dari tenaga kerja globalnya, dan mengurangi kapasitas produksi globalnya sebesar 20 persen setelah melaporkan kerugian triwulanan sebesar 9,3 miliar yen (sekira Rp959,7 miliar).
Namun merger tersebut, yang juga akan mencakup anggota aliansi Nissan yang lebih kecil, Mitsubishi Motors, dapat menghasilkan raksasa yang bernilai lebih dari USD50 miliar berdasarkan kapitalisasi pasar dari ketiga produsen mobil tersebut.
Menurut MIbe, Honda, yang saat ini bernilai lebih dari USD40 miliar, awalnya akan memimpin manajemen baru dari entitas gabungan tersebut.
Kejar Ketertinggalan
Rencana merger ini diumumkan di saat produsen mobil di Jepang tengah tertinggal dari para pesaing besar mereka dalam kendaraan listrik dan berusaha memangkas biaya serta mengejar waktu yang hilang.
Ketiga perusahaan tersebut, yang mengumumkan pada Agustus bahwa mereka akan berbagi komponen untuk kendaraan listrik (EV) seperti baterai dan bersama-sama meneliti perangkat lunak untuk kendaraan otonom, akan memproduksi sekira 8 juta kendaraan.
Pada 2023, Honda memproduksi 4 juta dan Nissan memproduksi 3,4 juta, sementara Mitsubishi Motors memproduksi lebih dari 1 juta.
Integrasi dua merek Jepang ternama ini akan menandai perombakan terbesar dalam industri otomotif global sejak Fiat Chrysler Automobiles dan PSA bergabung pada 2021 untuk menciptakan Stellantis dalam kesepakatan senilai USD52 miliar.