Gereja Katedral Bersolek Sambut Natal 2024
Terkini | okezone | Senin, 23 Desember 2024 - 21:13
MANCHESTER - Ikon AS Roma dan kapten pada laga leg-2 perempat final Liga Champions, Daniele De Rossi, meminta maaf kepada pendukung Roma dan rekan setimnya, menyusul kekgagalan eksekusi penalti di pertandingan tersebut.
Pemain muda internasional Italia ini memang menjadi jenderal lapangan tengah Roma menggantikan tugas Francesco Totti yang absen karena cedera. Namun ia dinilai gagal memberikan performa bagus, terlebih kegagalannya mengeksekusi tendangan 12 pas.
Hukuman penalti diberikan wasit setelah Amantino Mancini dijatuhkan Wes Brown, di kotak terlarang. Tugas ini biasanya akan diambil oleh Totti, tapi sang kapten absen. De Rossi pun ditunjuk untuk menjadi eksekutor.
Beban berat yang membuatnya gugup, mengakibatkan tendangan De Rossi melambung jauh di atas mistar gawang Edwin van der Sar. Ia pun terlihat sangat menyesali kejadian itu. Roma akhirnya menyerah setelah Carloz Tevez mencetak gol melalui sundulan, memanfaatkan umpan silang sang MPV, Owen Hargreaves.
"Saya sangat menyesal gagal menyelesaikan tendangan penalti untuk menciptakan gol. Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pendukung Roma dan rekan satu tim," jelas De Rossi seperti dikutip Channel4, Kamis (10/4/2008).
"Sebelum menendang, saya memang merasakan sedikit gugup dan emosi. Bukan karena insiden dijatuhkannya Mancini, tapi lebih karena jalannya pertandingan berat ini. Sungguh mimpi buruk bagi saya," lanjutnya.
Melihat caranya menendang dan hasil bola, De Rossi mirip dengan legenda Italia, Roberto Baggio, yang juga gagal di final Piala Dunia 1994. Tapi De Rossi pernah melewati partai lebih berat, yakni ketika final Piala Dunia 2006, melawan Prancis. Ia sukses menjadi salah satu algojo di babak adu penalti.
Pemain muda internasional Italia ini memang menjadi jenderal lapangan tengah Roma menggantikan tugas Francesco Totti yang absen karena cedera. Namun ia dinilai gagal memberikan performa bagus, terlebih kegagalannya mengeksekusi tendangan 12 pas.
Hukuman penalti diberikan wasit setelah Amantino Mancini dijatuhkan Wes Brown, di kotak terlarang. Tugas ini biasanya akan diambil oleh Totti, tapi sang kapten absen. De Rossi pun ditunjuk untuk menjadi eksekutor.
Beban berat yang membuatnya gugup, mengakibatkan tendangan De Rossi melambung jauh di atas mistar gawang Edwin van der Sar. Ia pun terlihat sangat menyesali kejadian itu. Roma akhirnya menyerah setelah Carloz Tevez mencetak gol melalui sundulan, memanfaatkan umpan silang sang MPV, Owen Hargreaves.
"Saya sangat menyesal gagal menyelesaikan tendangan penalti untuk menciptakan gol. Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pendukung Roma dan rekan satu tim," jelas De Rossi seperti dikutip Channel4, Kamis (10/4/2008).
"Sebelum menendang, saya memang merasakan sedikit gugup dan emosi. Bukan karena insiden dijatuhkannya Mancini, tapi lebih karena jalannya pertandingan berat ini. Sungguh mimpi buruk bagi saya," lanjutnya.
Melihat caranya menendang dan hasil bola, De Rossi mirip dengan legenda Italia, Roberto Baggio, yang juga gagal di final Piala Dunia 1994. Tapi De Rossi pernah melewati partai lebih berat, yakni ketika final Piala Dunia 2006, melawan Prancis. Ia sukses menjadi salah satu algojo di babak adu penalti.