Skenario Terburuk Nasib Buruh Sritex Usai Pailit, Wamenaker: PHK
JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengungkapkan skenario terburuk dari pailitnya PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex. Skenario terburuk ini terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.
"Kami harus siapkan pasar kerja buat kawan-kawan buruh yang ter-PHK. Tapi itu skenario terburuk, skenario terburuk ketika itu terjadi PHK," katanya di Jakarta, Senin (23/11/2024).
Kendati demikian, pemerintah telah menyiapkan sederet program mitigasi bagi para buruh Sritex. Ada tiga program yang bakal diberikan, pertama adalah program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), kemudian program pasar kerja, serta program Balai Latihan Kerja (BLK).
"Pertama-tama yang pasti kami akan menyiapkan program JKP. JKP itu adalah Jaminan Kehilangan Pekerjaan. Jadi ada beberapa skema atau program-program mengantisipasi ketika terjadinya PHK," ujarnya.
Persiapan Pilkada Serentak di Provinsi PBD: Upaya Antisipasi Kerawanan dan Kolaborasi Lintas Sektor
Hal kedua soal program pasar kerja. Pemerintah harus menyiapkan pasar kerja buat buruh Sritex yang kena PHK. Saat ini, sudah ada 3.000 buruh Sritex yang dirumahkan.
"Tapi itu skenario terburuk, skenario terburuk ketika itu terjadi PHK. Dan ketiga adalah kita akan melakukan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK)," tambahnya.
Wamenaker menambahkan, hal ketiga adalah BLK. Saat ini BLK tersedia di beberapa daerah. Khusus untuk kasus Sritex ini, menurutnya ada BLK di Semarang dan Solo yang tersedia. Kehadiran BLK dikatakan Wamenaker bisa menjadi angin segar bagi buruh untuk menambah keahliannya.
"Kita berharap semoga langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian Ketenagakerjaan ini bisa menjadi solusi minimal menjadi apa ya, mengurangi rasa keresahan itu. Yang pasti saya sampaikan, negara hadir bersama buruh Sritex," tandasnya.