Wujudkan Asta Cita Prabowo, Milenial Dilibatkan dalam Program Makan Bergizi Gratis
JAKARTA - Generasi milenial dan koperasi wanita akan dilibatkan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masuk dalam Asta Cita Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Gagasan ini disampaikan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid menjelaskan, beberapa poin Asta Cita antara lain memperkokoh ideologi, memantapkan pertahanan, meningkatkan lapangan kerja, memperkuat sumber daya manusia (SDM), melanjutkan hilirisasi, membangun dari desa, memperkuat reformasi, serta memperkuat lingkungan, sejalan dengan cita-cita koperasi.
"Asta Cita sejalan dengan cita-cita koperasi. Semuanya bermuara pada ekonomi kerakyatan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi bersama koperasi," ujar Nurdin di sela-sela Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Dekopin yang mengusung tema “Rebranding Koperasi Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045” dikutip, Sabtu (21/12/2024).
Sidang Korupsi Timah, Ahli Jelaskan soal Kerugian Negara Terkait Pengelolaan Harta Terpisah
Dikatakan Nurdin, melalui program bertajuk Koperasi Maju, Muda, Berkarya diharapkan mampu memberikan dampak nyata terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan, terutama melalui distribusi bahan pokok, pupuk, serta hilirisasi produk.
"Khususnya kita juga akan menyentuh kaum milenial. Maka Dekopin sekarang telah menggagas bersama Kadin, yaitu pembentukan Koperasi Maju, Muda, Berkarya. Sentuhan para pemudapemuda desa, kaum milenial," jelas Nurdin, yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Dia menambahkan, program Koperasi Maju, Muda, Berkarya itu tidak hanya bertujuan meningkatkan aktivitas ekonomi, tetapi juga dirancang agar menarik minat anak muda terhadap koperasi.
"Insya Allah ini akan sampai di desa ada koperasi yang diminati, dan digerakkan, ditekuni oleh generasi milenial," ujarnya.
Saat ini, kata dia, berbagai koperasi di bawah naungan Dekopin telah terlibat dalam persiapan program Makan Bergizi Gratis.
Nurdin memberi contoh Induk Koperasi Pesantren (Inkopontren) dan Induk Koperasi Wanita Indonesia telah berkontribusi dengan menyediakan sejumlah titik dapur.
Dekopin juga akan menggerakkan para peternak ayam petelur dan pedaging untuk menjadi sumber utama penyokong program MBG.
“Saya berharap agar masyarakat lebih banyak menjadi anggota koperasi ketimbang mengembangkan jumlah koperasi yang telah ada,”pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Transformasi Teknologi dan Digital Kadin Indonesia Teguh Anantawikrama menyampaikan harapannya agar koperasi dapat lebih transparan.
"Pengelolaannya harus dibuat menjadi lebih terbuka, dan akuntabilitasnya bisa terbuka. Apalagi era ini, era digital, saya rasa tidak sulit untuk mencari tools yang bisa memudahkan koperasi," kata Teguh.
Teguh menambahkan, ke depannya Kadin akan mendorong beberapa inisiatif agar koperasi bisa maju bersama UMKM.
"Karena untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen itu, kita harus bekerja sama semua pihak, semua sektor, karena tanpa itu kita akan sulit mencapai target," ujarnya.
Menurut Teguh, pelaku UMKM dan koperasi adalah pelaku usaha yang paling besar di mana 90 persen pelaku usaha itu adalah UMKM. "Sudah mulai muncul ide-ide, gagasan-gagasan untuk membangun supply chain (rantai pasok) bersama antar-UMKM," ungkap Teguh.
"Ternyata data UMKM kita masih perlu diperbaiki. Harus ada satu data, kita sebaiknya menghimpun data dengan sebaik-baiknya. Data ini penting untuk pembentukan ekosistem, supply chain dan pengembangan UMKM dan Koperasi di Indonesia untuk lebih maju lagi," tutupnya.