Pedro Acosta Angkat Bicara soal Krisis Keuangan yang Dialami KTM di MotoGP
PEDRO Acosta angkat bicara soal krisis keuarangan yang dialami KTM di MotoGP. Pembalap KTM Red Bull itu yakin timnya tidak akan terpengaruh dengan krisis keuangan yang dialami KTM saat ini.
Tak ayal, Acosta tetap fokus mempersiapkan diri untuk mentas pada musim depan. Dia begitu optimis bisa terus bersama-sama melangkah maju menatap MotoGP 2025.
Sebagaimana diketahui, saat ini KTM AG tengah mengalami krisis keuangan. Kerugian terus dialami oleh jenama asal Austria itu hingga mencapai 2,9 miliar euro (sekira Rp48,5 triliun).
Kondisi itu membuat anak-anak perusahaan KTM goyah dan bahkan 3.600 karyawan mereka terancam kehilangan pekerjaan. Hal itu terjadi karena penjualan motor mereka kurang laku hingga kabarnya sebanyak 100 ribu unit tak terjual pada 2024 ini.
Oleh karenanya, proyek-proyek automotif yang dimiliki KTM dikabarkan bakal terkena dampak dari krisis tersebut, tak terkecuali KTM Red Bull di MotoGP. Terlebih lagi, dana yang dibutuhkan untuk menyokong Brad Binder dan Acosta musim depan mencapai 70 juta euro (sekira 1,17 triliun).
Kendati demikian, Acosta yakin krisis tersebut tak akan berdampak pada proyek KTM di MotoGP. Rider asal Spanyol itu optimis timnya bisa terus bekerja dan berkembang menatap musim 2025.
“Situasi KTM saat ini tidak mempengaruhi kami sama sekali dan saya yakin mereka akan bergerak maju,” kata Acosta, dilansir dari Motosan, Kamis (18/12/2024).
Acosta sendiri baru bergabung dengan tim pabrikan KTM pada MotoGP 2025. Dia mendapatkan promosi setelah tampil gemilang dalam musim debutnya di kelas utama pada 20024 ini, di mana dia finis di peringkat enam klasemen dengan torehan 215 poin bersama GASGAS Tech3.
Juara Moto2 2023 itu pun sangat antusias menjalani musim pertamanya dengan tim pabrikan KTM. Dia berambisi untuk membawa hasil yang lebih baik untuk timnya musim depan.
“Saya senang telah masuk ke tim resmi, yang merupakan apa yang kami cari sejak awal. Tujuannya adalah menyelesaikan beberapa aspek motor dan mencari keteraturan dalam balapan untuk memperjuangkan hasil yang lebih baik,” pungkas rider berusia 20 tahun itu.