Ini Sosok Otak Penculikan Mama Muda di Antapani Bandung
JAKARTA - Sosok otak penculikan mama muda di Antapani Bandung, akan diulas lengkap dalam artikel ini. Diketahui, polisi telah menangkap pelaku penculikan yang menghebohkan warga Bandung tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman mengatakan, otak penculikan berinisal DAS (48). Pelaku juga pernah menikah siri dengan korban Santi, namun hubungan itu kandas. Berdasarkan hasil penyidikan, diperoleh fakta antara pelaku DAS dengan korban pernah terjalin hubungan dekat.
"Motif di balik kejadian ini adalah, antara korban (Santi) dan pelaku (DAS) ini pernah terjalin ada hubungan, hubungan dekat," kata Abdul Rahman di Mapolrestabes Bandung, Rabu (11/12/2024).
Abdul Rahman menyatakan, hubungan asmara antara korban dengan pelaku DAS itu terjalin pada 2014. Saat itu, korban dalam proses perceraian dengan suami. Korban berkenalan dengan tersangka DAS. Kemudian terjalinlah hubungan itu.
Dalam perjalanannya, korban minta putus atau tidak melanjutkan hubungan sehingga pelaku DAS sakit hati.
"Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari korban, mereka (korban Santi dan DAS) pernah nikah siri tapi kami harus dalami surat-surat atau tidak untuk mendukung pernyataan tersebut. Jadi ini baru sebatas pengakuan lisan dari korban," tuturnya.
Abdul Rahman memastikan, selama 8 jam dibawa pelaku DAS, korban dipastikan tidak mengalami kekerasan fisik. Namun di dalam mobil, mereka berbincang serius.
"Tidak ada kekerasan dari informasi para pelaku pun si korban tidak diapa-apain. Yang diambil cuma handphone. Kemudian dicabut sim card-nya. Handphone dibalikin lagi ke korban. Sim card dicabut mungkin ada alasan tertentu. Mungkin yang dipikir si pelaku yaitu menghapus komunikasi atau seperti apa," ujarnya.
Dia melanjutkan, perencanaan awal DAS menagih utang ke korban. DAS mengajak tiga pelaku lain, AS, T, dan H alias Ato. Mereka diiming-imingi uang. Setelah korban dipulangkan, ketiga pelaku masing-masing hanya diberi uang Rp100.000.
"Pelaku utama DAS nagih utang ke korban dengan diiming-imingi ada fee ketika dana tersebut cair. Pada kenyataannya setelah kejadian ketiga pelaku hanya mendapatkan Rp100.000 per orang," tutupnya.