Tren <i>Ngopi</i> Sambil Nongkrong di Kalangan Gen Z, Minum dan Makanan Enak Saja Tak Cukup

Tren Ngopi Sambil Nongkrong di Kalangan Gen Z, Minum dan Makanan Enak Saja Tak Cukup

Gaya Hidup | okezone | Kamis, 12 Desember 2024 - 05:50
share

COFFEE shop menjadi salah satu tempat paling digandrungi di kalangan anak muda. Bukan sekadar menikmati secangkir kopi, tapi juga memenuhi kebutuhan sosial.

Generasi milenial hingga Gen Z kerap menjadikan coffee shop sebagai tempat nongkrong. Di sana, mereka bisa bertemu dengan teman-teman, mencari kenalan baru, bekerja, atau menggelar pertemuan dengan rekan bisnis.

Founder NIKA, Dolly Hardjono mengatakan saat ini budaya milenial dan Gen Z di Indonesia saat ngopi tak hanya mementingkan makanan dan minuman yang enak saja, tapi juga desain interior dari coffee shop yang nyaman. 

Untuk itu, pihaknya berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat urban dengan menawarkan sensasi ngopi khas Jepang dengan cita rasa lokal yang khas. 

“Kami menawarkan ruang, momen, dan pengalaman yang mencerminkan gaya hidup modern dan aspiratif masyarakatnya. NIKA bukan sekadar kafe, melainkan menjadi tujuan yang mengubah rutinitas biasa menjadi sesuatu yang bermakna dan menginspirasi,” ujarnya saat pembukaan NIKA Nation, di Plaza Indonesia, baru-baru ini. 

Senada dengan konsep ruang yang nyaman dan inspiratif, pihaknya menghadirkan tiga unsur budaya di coffeeshop ini. Terdapat unsur budaya Jepang, Indonesia, dan Korea yang begitu kental.

“Kombinasi tiga budaya ini menjadi nilai tambah dalam menghadirkan atmosfer kedai kopi yang unik tetapi tetap bertumpu pada kearifan lokal,” papar Dolly. 

NIKA lahir dari filosofi Jepang yang bermakna Bunga Matahari. Perpaduan Ni (Matahari), Ka (Bunga) dalam terminologi Jepang ini menghasilkan sebuah logo kelopak bunga merah sebagai simbol connected alias terhubung. Pemaknaan NIKA sebagai sun flower (bunga dan matahari) memiliki tiga core value yakni Connect (menghubungkan), Engage (mengajak) dan Discover (menemukan). 

“Connect, bagaimana cara kita menghubungkan orang dengan sebuah tempat agar semua orang bisa terhubung di sini. Engage, mengajak siapapun untuk memiliki pengalaman yang berkesan. Discover, kamu bisa bekerja di sini dan menemukan inspirasi,” beber Dolly. 

Kombinasi biji kopi petani lokal dengan komoditi bahan yang didatangkan dari negeri sakura akan membuat cita rasa kopi menjadi lebih nikmat. Kolaborasi dua budaya ini diyakini mampu membawa oase baru bagi para penikmat kopi lintas generasi.

 

Tak hanya itu, nilai lokalitas ini juga terwujud melalui komposisi bahan-bahan seperti seperti gula palem yang diharapkan selaras untuk memenuhi kebutuhan selera lokal. Sedangkan komoditi dari Jepang yang diimpor langsung seperti ceremonial matcha dan croffle tuna akan menjadi ciri khas.

Untuk sajian dan makanannya sendiri, coffee shop ini menawarkan black coffee dan matcha dirty sebagai signature. “Minuman matcha menjadi pilihan yang saat ini di gandrungi banyak pelanggan,” ucap Dolly.

Tempat ini juga menawarkan berbagai pilihan minuman, mulai dar yang manis, seperti gula aren. Ada juga yang tidak manis, seperti espresso, black coffee, long black, ice black. 

“Semua menu kopi bisa ditakar level kafeinnya sesuai dengan kebutuhan, sehingga kopi aman dan ramah dikonsumsi termasuk penderita asam lambung,” terangnya.

Meskipun komposisi bahan tergolong premium, harganya sangat terjangkau. Untuk menu kopi dibanderol dari harga Rp38.000 hingga Rp60.000 ribu, dan makanan mulai dari Rp26.000 hingga Rp70.000.

Topik Menarik