Pernyataan Prabowo soal PPN 12 Bakal Selektif untuk Barang Mewah

Pernyataan Prabowo soal PPN 12 Bakal Selektif untuk Barang Mewah

Berita Utama | okezone | Sabtu, 7 Desember 2024 - 11:29
share
TEL AVIV - Seorang pejabat pemerintah Israel mengancam akan membunuh Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya, jika Hamas tidak membebaskan tentara Israel Gilad Shalit. Shalit ditangkap pada 2006 lalu saat melakukan patroli perbatasan.

"Selama Shalit tidak bisa menatap terangnya hari, Anda (Ismail Haniya) juga tidak akan dapat menyaksikannya. Selama Shalit tidak dibebaskan, Anda dan teman-teman Anda juga tidak akan bebas. Kami tak akan ragu untuk mengirim Anda seperti yang dialami Yasin dan Rantisi," ujar Shaul Mofaz Menteri Transportasi Israel seperti dilaporkan harian Israel Haaretz, dan dikutip Press TV, Rabu (29/1/2009).

Tokoh senior Hamas Abdul Aziz Rantisi dan pemimpin spiritual Syeikh Ahmad Yasin terbunuh dalam serangan terpisah Israel pada April dan Maret 2004.

Mofaz sebelumnya juga sudah meminta pemerintah Israel untuk melakukan kesepakatan "target pembunuhan" tokoh Hamas sebagai bentuk ancaman jika Shalit tidak dibebaskan.

Pejabat senior Israel sebelumnya juga mengatakan bahwa pembebasan Shalit merupakan harga mati dan akan dilakukan meski dengan harga mahal yaitu kekeraasan.

Sementara pihak Hamas menawarkan pembebasan Shalit ditukar dengan 1.000 pejuang Gaza yang saat ini ditahan Israel. Selain itu, Hamas juga menuntut pembukaan blokade perbatasan sebagai harga pantas pembebasan Shalit.

Awal pekan ini, Ayman Taha, negosiator Hamas mengatakan, Israel mempertimbangkan untuk membuka perbatasan dan membebaskan 1.000 tahanan Hamas untuk ditukar dengan Shalit.

Topik Menarik