Anjing Pelacak Berhasil Temukan 2 Korban Banjir Bandang Deliserdang
DELISERDANG - Polisi mengerahkan seekor anjing pelacak jenis Labrador untuk membantu pencarian dua korban terakhir peristiwa banjir bandang yang terjadi di Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, pada 23 November 2024 lalu.
Anjing pelacak bernama Trusco yang berusia 9 tahun itu berhasil menemukan kedua korban dalam kondisi telah meninggal dunia, pada Jumat (6/12/2024).
Kedua korban yang berhasil ditemukan bawah material banjir bandang itu yakni Budi Utama Simanjuntak (30) dan Gerge Barus (40).
Korban pertama yang ditemukan anjing pelacak itu adalah Budi Utama Simanjuntak. Jasad Budi ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB di aliran sungai sejauh 3 kilometer dari lokasi pencarian utama. Korban pun langsung dievakuasi menuju RS Bhayangkara Medan.
Sementara itu, sekira pukul 16.00 WIB, korban kedua, Gerge Barus (40) juga berhasil ditemukan. Namun jasad korban belum sepenuhnya dapat dievakuasi karena tertimpa batu besar. Evakuasi korban kedua masih menunggu alat berat untuk memindahkan material longsor.
"Upaya pencarian yang dilakukan Polda Sumut melalui Unit Polsatwa K-9 SAR Dit Samapta bekerja sama dengan Polrestabes Medan, TNI, BPBD Deliserdang serta warga, berhasil menemukan dua korban jiwa yang diduga akibat bencana tersebut. Sementara satu korban lainnya masih dalam proses evakuasi," kata Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto melalui Kepala Bidang Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi.
Hadi mengaku proses pencarian kedua korban terakhir ini memang cukup sulit. Bahkan mereka harus melewati medan dengan kemiringan 70 derajat dan penuh material batu tajam.
"Dengan bantuan Trusco, kita berhasil menemukan korban meskipun kondisi lapangan sangat ekstrem," jelas Hadi.
Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, kata Hadi, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah ini.
“Tim SAR bersama TNI Polri terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi seluruh korban,” ujar Hadi.
Polda Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam, mengingat tingginya curah hujan belakangan ini. Saat ini, tim SAR masih bersiaga di lokasi untuk melanjutkan evakuasi terhadap korban dan memastikan semua proses berjalan lancar hingga tuntas.
"Saat ini Unit Satwa Ditsamapta Polda Sumut tetap standby di jalan menuju TKP," pungkas Hadi.
Dengan penemuan dua korban ini, maka seluruh korban tewas dalam peristiwa banjir bandang di Desa Martelu yang berjumlah 6 orang, telah ditemukan. Yakni Kartini br Sitepu (65), Elsie Nadinda Rahel Simanjuntak (3), Serta br Ginting (81), Perdamenta (35), Budi Utama Simanjuntak (30) dan Gerge Barus dan George Barus (40).
Banjir bandang di Desa Martelu ini terjadi hampir bersamaan dengan banjir yang terjadi di 33 desa dan 11 Kecamatan di wilayah Kabupaten Deliserdang.
Banjir terjadi setelah hujan deras dalam durasi lama mengakibatkan meluapnya beberapa sungai seperti Sungai Belumai, Sungai Sei Belawan, dan Sungai Bah Balua.
Kecamatan terdampak banjir antara lain kecamatan Patumbak, Batang Kuis, Bangun Purba, Deli Tua, Namorambe, Sunggal, Hamparan Perak, Tanjung Morawa, Labuhan Deli, Patumbak, dan STM Hilir.
Sebanyak 10.992 KK atau 41.029 jiwa harus mengungsi akibat rumah mereka terendam dan rusak diterjang banjir.